"Apa katamu? kita tinggal bertiga?" tanya Zeva memastikan. Sedangkan Ammar ia masih mematung dan belum sepenuhnya bisa mencerna apa maksud dari ucapan Selina. "Ya, aku ingin Ammar ikut bersamaku, aku tidak tahu hal buruk apa yang bisa kau lakukan bila kita tinggal berdua saja, lagipula aku sudah mengatakannya sebelum kita ke rumah Kakekmu dan kau juga sudah menyetujuinya," jawab Selina dengan santainya. Zeva terkekeh sambil memutar kedua bola matanya "Jadi wanita gila ini ingin aku membagi tempat tinggal ku untuk dia dan kekasihnya," batinnya. Jujur Zeva belum bisa mengeluarkan sepatah kata pun karena apa yang di katakan Selina benar adanya, dia sendiri sudah menyetujui kesepakatan gila itu. "Jadi bagaimana? tidak masalah kan?" tanya Selina menyadarkan Zeva yang masih melamun. "K

