“Apa, Mas?” tanya Bintang bingung. “Aku masih lapar. Jajanan terakhir tadi enak, aku suka.” Bintang terkekeh geli memukul d**a Abi. Abi memang susah ditebak. Abi membawa Bintang keluar dari mobil dan memintanya duduk di bangku taman, sementara dia membeli makanan yang dimaksud tadi. “Kamu tunggu di sini biar nggak capek antri.” Bintang menurut, meskipun sedikit bingung dengan situasi ini. Dia memperhatikan Abi yang berjalan menjauh, melambaikan tangan saat lebih dekat dengan stan tempat mereka beli jajanan tadi. Sementara Gavin yang sudah berdiri di dekat Abi—ikut mengantri—sesekali mengawasi ke arah Bintang. Ada ketegangan yang tak terkatakan. Bintang duduk sendirian, memandangi taman yang sepi. “Bapak yakin?” tanya Gavin tegang. “Seratus persen. Pasukan kamu siap?” tanya Abi. “Siap,

