Almira menarik napas panjang, lalu menghelanya perlahan. Kekuatannya telah terkumpul, ia pun berjalan mendekat ke arah dua orang yang kini saling berpandangan dan bercerita. Almira berdiri di antara keduanya dan kehadirannya yang secara tiba-tiba membuat mereka serempak menoleh pada Almira yang kini tersenyum manis, berbanding terbalik dengan wajah keduanya. “Mira sayang … kamu kenapa bisa ada di sini?” lelaki itu tersenyum kikuk, lalu mengcengkram lengan Almira dan menatap wanita itu meneliti. Ketakutan merasuki sanubarinya, ia bertanya-tanya, sejak kapan wanita itu ada di sana? Apakah wanita itu melihat adegan barusan yang terjadi? Lelaki itu tak ingin ada salah paham. “Aku mengadiri pesta rekan bisnis bosku. Bagaimana dengan kalian?” Almira berusaha bersikap tenang walau amarahnya ke

