Kertas Jamal

2116 Kata

Di kediaman utama keluarga Anggari, sang nyonya besar sedang sibuk membuatkan minuman untuk suaminya. Dia melihat Tuan Anggari sedari tadi pagi berkutat dengan kerjaan. Dia jadi tidak tega. "Teh dulu, Pa." Nyonya Anggari meletakkan cangkir dan lepek di atas meja. Tuan Anggari memberikan senyumannya dan berterima kasih. Tangannya langsung menyambar cangkir itu dan menikmatinya. "Ah, seger banget. Mana di luar lagi hujan." Dia menjeda seruputannya. "Mama kapan balik?" "Barusan. Heran, deh. Sedari tadi sebelum Mama berangkat Paao di sini. Pas pulang juga masih di sini. Betah amat." Tuan Anggari terkekeh. "Aku kamu tinggal, jadi menyendiri aja, deh, di sini." "Hallah. Alesan." "Gimana hotel, Ma? Lancar?" Nyonya Anggari mengangguk. "Syukur banget aku datang ke sana. Ada banyak pengunjung

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN