Sambil menunggu Tama datang untuk menjemput dirinya di dalam kamar, Caca berusaha untuk rileks. Ia harus menenangkan dirinya agar sakit yang dia rasakan dapat teralihkan meski hanya untuk sementara. Tak berapa lama, akhirnya Tama pun datang. Sekitar jam empat subuh, Tama membuka pintu kamar Caca tanpa mengetuk terlebih dahulu. Ya … pria itu memang panik karena Caca tadi menelepon dirinya yang sudah terlelap dan memberi tahu jika ia akan melahirkan. Akhirnya dengan mengganti baju secepatnya, ia pun langsung berlari ke kamar Caca. Bahkan, selama berlari ia juga memanggil Lina untuk memberi tahu sopirnya agar bersiap ke rumah sakit. “Lina … lin, Lina …, suruh Desta bersiap sekarang!” pinta Tama sambil berlari. “Baik, Tuan,” jawab Lina dengan tak kalah paniknya. Perempuan itu juga te

