Bukan Andra namanya jika lelaki itu menyerah begitu saja. Setelah keluarga Atmaja meninggalkan area parkiran rumah sakit, Andra pun mengikutinya dengan mobil yang dia kendarai sendirian. Lelaki itu menjaga jarak aman mobilnya agar tidak mendapat masalah lagi dengan dua orang laki-laki yang bertubuh kekar. “Sekeras apa pun kamu mendorong ku, jangan harap kamu bisa lepas dari ku!” lirih Andra. Lelaki itu berkata sambil tetap fokus menatap lurus ke depan. Di dalam benaknya, jangan sampai mobil yang membawa Caca bisa lepas dari pandangannya. Meskipun ada rasa bersalah yang setinggi gunung di dalam hatinya, ia masih berusaha untuk berbicara dengan Caca mengenai masalah rumah tangganya. Andra mencoba karena menganggap jika istrinya mungkin masih marah dan emosi ketika meminta cerai padanya

