"Aku minta maaf, Tu-Tuan ... Ampun ...." Lirihnya. "Tidak ada ampun. Untuk orang-orang yang berkhianat!" Plak! Bugh! Akh! Suara itu terdengar jelas di telinga Rendra, hingga membuatnya benar-benar mencoba untuk menutup kedua telinganya dan menutup kerja kedua matanya. Padahal, sudah hampir 5 tahun dia menjadi sanksi kekejaman Vir. Tetapi dia masih belum terbiasa ketika Vir melakukan ini, terkadang dia ingin segera pergi dari ruangan bawah tanah ini tetapi sebagian asisten pribadi Vir, dirinya mencoba untuk tetap berada dekat di posisi atasanya tersebut. "Ampun ... Tu-Tuan ... Aku mohon ... Aku akan rela melakukan apapun, Tuan ..." Suara rintihan lelaki itu terdengar jelas di telinganya. Vir yang sudah puas membuat dirinya bangkit dari posisinya sambil mengatur nafasnya yang ma

