First Impression

1006 Kata
Siapa lelaki yang kini tengah mendekati seorang Tania? Ya, lelaki itu bernama Randy Chandra. Seorang putra tunggal dari pengusaha sukses asal Indonesia yang bisnisnya mulai mendunia. Dibawah pengaruh alkohol membuat Randy kehilangan akal sehatnya. Senyuman manis Tania mampu membuat Randy terpana. Hingga kini keduanya sama-sama bergoyang menikmati alunan musik disco yang semakin larut dan semakin berdentum hebat. Mereka adalah dua orang yang sedang frustrasi dan mencari sebuah pelarian semata. Tania yang sedang merasa frustrasi sebab baru saja kehilangan cinta pertamanya dan Randy yang frustrasi berat sebab pertunangannya yang gagal dengan seorang gadis muslimah yang begitu ia cinta. "Whats your name honey?" bisik Randy dengan begitu s*****l ditelinga Tania. "I'm Tania," jawab Tania tak kalah sexy ditelinga Randy. Kini jemari Randy mulai berani menggenggam erat jemari Tania dan menariknya dengan cepat kedalam dekapannya. "I swear you so beautiful.." ucapnya lagi setetengah berbisik. Kedua bola mata Tania berbinar mendengarnya hingga dengan begitu genitnya Tania melingkarkan lengannya dileher Randy. "And you are a handsome guy." Jawab Tania seraya mengerlingkan matanya. Sungguh respon Tania membuat Randy merasa begitu menginginkannya hingga ia menarik tubuh Tania untuk mengikutinya. "Follow me please," ucap Randy dengan deru napas yang begitu memburu. Tania pun hanya mengangguk pasrah dan mengikutinya. Selama berkendara Tania sandarkan kepalanya dibahu Randy dengan senyuman yang begitu manis tak sedikitpun luntur dari bibirnya. Hingga kini Randy mulai memberhentikan mobilnya didepan sebuah hotel mewah disana. Kembali Randy gandeng dengan possesive jemari Tania menuju kamarnya dengan wajah yang begitu sumringah. Begitu pun dengan Tania yang kembali mengukir senyuman manisnya kepada Randy. Kamar Randy berada di ruangan paling atas. Selama di lift Randy merangkul hangat tubuh Tania dan kini Tania menyandarkan kepalanya didada Randy. Sesekali Randy hirup harum aroma mawar yang khas dari rambut panjang milik Tania dan sungguh hal itu semakin membuat Randy terpana juga menginginkannya. Ditambah dengan bibir mungil Tania yang terlihat begitu manis dengan lapisan lipstick berwarna merah menyala disana. Ting.. Pintu lift telah terbuka. Kembali Randy menggandeng Tania menuju kamarnya. Karena kepalanya yang mulai pening, beberapa kali Randy salah saat menekan sandi didepan kamarnya. Dan karena hal itu Tania tertawa kecil seraya mengelus punggung Randy. "Can I help you?" tanya Tania. "No honey, thanks," jawab Randy seraya kembali menekannya. Hingga tak lama kemudia pintu kamar Randy berhasil terbuka. Dengan segera Randy menggendong tubuh Tania ala bridal style. Hal itu cukup mengejutkan bagi Tania. Namun lagi-lagi ia hanya pasrah dan tersenyum bahagia sebab pengaruh alkohol masih begitu menguasainya. Dengan perlahan Randy meletakkan Tania dikasur berukuran king size miliknya. Dan kini keduanya tengah saling menatap satu sama lain dengan begitu dalam juga penuh gairah yang berkabut dikedua mata mereka. Kini jemari Randy mulai membelai wajah Tania seraya memainkan rambut panjang nan hitam miliknya. "Why you look like a doll honey?" ucap Randy yang begitu dekat dengan wajah Tania. Sehingga Tania dapat merasakan hangat napas Randy yang menyapu wajah cantiknya. Tania yang tak mampu berkata pun hanya menggeleng pelan seraya menggigit bibir bawahnya. Kini Tania mulai membayangkan jika lelaki yang berada dihadapannya adalah seorang Jack. Yakni cinta pertamanya yang begitu ia dambakan. Dan setiap hal kecil yang Tania lakukan, selalu saja berhasil membuat Randy semakin lagi dan lagi menginginkannya. Kini dengan lembut Randy mengecup dahi Tania, juga kedua pipi dan hidungnya. Tania pun hanya memejamkan matanya dan menikmatinya. "Kenapa kamu diam saja cantik? Apa kamu gak keberatan jika aku semakin jauh melakukannya padamu?" tanya Randy lagi dengan suara yang parau. Sedangkan Tania sudah tak sanggup lagi menahan rasa pusing dan kantuk yang kini mulai mendera dirinya. Hingga ia kembali menggeleng lemah dan masih berusaha membuka matanya. "Apa kamu sedang sakit? Kenapa kamu terlihat begitu lemah?" tanya Randy lagi. "Aku benar-benar merasa mengantuk. Kepalaku benar-benar sangat pusing sekarang. Tolong ijinkan aku untuk tidur dengan pulas disini. Lakukan saja apa yang ingin kamu lamukan." Jelas Tania dengan suara yang begitu lemah. Karena memang saat ini Tania masih kehilangan kesadarannya juga sedang merasa begitu mengantuk. Randy pun mengerling nakal seraya menggenggam jemari Tania lalu mengecupnya dengan begitu lembut. Sedangkan kini, Tania sudah benar-benar menutup rapat kedua bola matanya. "Baiklah sayang, tidur lah selama yang kau mau. Nikmatilah waktu indahmu ini bersamaku. Dan akan kubuat malam ini menjadi malam yang paling berkesan juga terindah dalam hidup kita. Love you so much Syakilla." Ucap Randy dengan begitu lembutnya. Ya kini Randy sedang mengira jika perempuan yang berada dihadapannya saat ini adalah seorang Syakilla. Seorang wanita yang begitu ia cintai juga ia inginkan. Tania yang tengah terlelap tak sedikit pun memberi sebuah respon kepada Randy. Bahkan disaat Randy melakukan suatu hal diluar batas pun tak sama sekali ia mengetahuinya. "Syakilla your body is so sexy. You're my perfect girl, you're my preety girl, and you're mine Syakilla. Aku janji akan selalu jaga kamu dan gak akan pernah melepaskan kamu. Kamu hanya milikku. Kamu hanya untukku. Love you so much sayang," Hingga kini pagi mulai menjelang. Mereka sudah berada dibawah satu selimut yang sama hanya dengan mengenakan pakaian dalam mereka. Baju-baju mereka telah berserakan tak beraturan dimana-mana. Randy masih memeluk possesive pinggang Tania. Dan keduanya masih saja terlelap hingga kini waktu menunjukkan pukul tujuh pagi. Tania mulai menggeliat, ia merasa dirinya tak sanggup bergerak karena tubuhnya yang terkunci dalam dekapan Randy. Dengan bersusah payah Tania berusaha membuka kedua bola matanya yang terasa begitu rapat hingga sulit untuk terbuka. Jemari Tania pun kini memegangi kepalanya yang terasa begitu pening sebab alkohol yang terlalu banyak ia teguk semalam. "Awh, kepalaku sakit sekali," keluh Tania seraya memegangi kepalanya. "Aaakh.. Kenapa badanku juga sakit semua.." keluh Tania lagi saat ia mencoba untuk menggerakkan tubuhnya. Tania edarkan pandangannya keseluruh ruangan. Seluruhnya asing karena tak sedikit pun Tania mengenalnya. Tania kembali mencoba untuk bangkit dari tidurnya namun tak berhasil sebab ia masih terkunci didalam dekapan Randy. Hingga saat Tania sadari jika ada sebuah lengan kekar yang melingkar diperutnya. d**a Tania terasa begitu sesak, kedua bola matanya membulat dengan mulut yang menganga. Tania pun tak sanggup berkata dan hanya airmata yang kini menganak sungai dipipi mulusnya. Tania juga baru saja menyadari jika kini tubuhnya tengah berada dibawah sebuah selimut bersama dengan seorang lelaki asing yang entah siapa dia.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN