chapter 9

1510 Kata
******************* "malik stop ! Udah ih " ujar audrey sambil dia geplak pelan tu kepala si malik . Malik gak mengindahkan ucapan audrey,dia malahan semakin semangat sama kegiatannya. "Malik jangan di gigit .sakit " erang kesakitan audrey saat malik malah tambah gencer mainin p****g dadanya. Audrey akuin kalau malik memang sangat jago dan bringas kalau soal urusan ranjang. Berbanding terbalik dengan look dia kalau sedang di kampus dan di luar .terlihat seperti anak polos dan lugu. "mas malik udah " rengek audrey sambil menggelengkan kepalanya. Malik kerkekeh, dia menatap gadis cantik yg telah menjadi istrinya itu dengan senyuman puas dan mengejek . Lalu malikpun dengan terpaksa menuruti perkataan istrinya itu. "Makannya jangan suka nge-judge orang lain dari coverannya aja " ujar malik yg kini sudah berpindah ke sisi badan audrey. "Lo gak tau gue . Tapi nanti ,pelan-pelan lo bakal tau aslinya gue kayak gimana ?" tambah malik ,lalu dia menyambar bibir audrey "Sialan. gini aja gue udah syok ,gimana kedepannya nanti ? " gumam audrey dalam hatinya. ,,,,,,,,,,,, Beberapa menit setelah audrey pelepasan,entah untuk yg keberapa kalinya .jujur badannya udah lemes banget . Mereka main entah berapa jam lamanya. Mereka sebar bar itu untuk pasangan yg menikah karena perjodohan. "Suka ?" Tanya malik "Hem,suka. " cicit audrey sambil ngangguk malu malu . "Mau lagi gak ?" Tawar malik sambil menyeringai dan menaik turunkan kedua alisnya. Audrey menggeleng kuat ,ia bener bener sudah lelah, bahkan badannya rasanya gak sanggup hanya buat di gerakin barang sesentipun. Dan si malik sialan yg sayangnya suaminya itu malah nawarin buat main lagi ? Audrey mending pingsan aja kalau begini caranya mah. Dia butuh tidur sekaraang. "Tapi gue masih mau ,lo udah keluar berapa kali tadi ,sedangkan gue baru dua kali .gak adil dong " ujar malik dengan seenak jidatnya . Tapi keinginan audrey untuk tidur kayaknya cuman jadi khayalan semata aja ,saolnya kini malik udah mau mulai lagi. Dan babak ke lima Atau berapa ? Entahlah ,audrey udah gak inget lagi soal itu. "Dasar suami laknat emang " gerutu audrey dalam hatinya. ,,, "Mau ke mana lo?" Tanya Audrey yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya, dia terbangun karena suara benda jatuh. dia menatap sinis ke arah Malik yang penampilannya udah berubah kembali menjadi si cupu lagi. "Kuliah lah"balas Malik, lalu dia melirik jam yang terletak di dinding di depannya. Audrey terbelalak. " malik ogeb , lo Kenapa nggak bangunin gue?! " hardik Audrey sambil menatap balik dengan sengit , menyibak selimut yang ia gunakan untuk menutupi tubuh naked-nya yang mana membuat Malik menaikkan sebelah alisnya. " Aduh sakit banget." Ringis tertahan dari Audrey terdengar membuat Malik melirik istrinya itu. " mau ke mana? Mau siap-siap kuliah? Emang bisa gitu jalannya? " tanya Malik dengan wajah datar, namun rasanya membuat Audrey ingin sekali memberikan bogem cuma-cuma tapi apalah daya jangankan memberi bogem bergerak sedikit saja dia sudah kesusahan begini. " gara-gara lo ya, seta- " marah Audrey Sambil menatap malik marah. " heh ! Mulutnya Kasar banget. Entar dikasarin balik nangis lagi. Mau ?" balas Malik. " dih ,kayak lo nggak pernah aja." Ujar Audrey Malik mengendikkan bahunya lalu berjalan ke arah luar kamar hotel, Audrey tentu saja membelalak, jadi sungguhan dia akan ditinggalkan? di hotel ini? sendirian?. Wah si Malik memang benar-benar b******n . Pikir Audrey. " terus lo ninggalin gue gitu? " tanya Audrey agak panik. Mendengar pertanyaan dari Audrey, Malik tentu saja langsung menoleh. " Lah kenapa emangnya? Nggak usah manja. Kan katanya lo nggak suka sama gue. " balas Malik. What? Astaghfirullahaladzim Audrey rasanya benar-benar ingin menerjang wajah ganteng suaminya itu. Iya dia memang bukan cewek manja, tapi ! Apa si Malik sialan junggaran itu gak ingat Apa yang dia lakukan semalaman pada tubuhnya? Ya Tuhan, dia di gauli hingga hampir pingsan, dibuat tidak bisa berjalan dan sekarang? Dia ditelantarkan!. Bagus sekali memang keturunan bapak Junggaran yang terhormat itu saking bagusnya mau banget audrey tampol wajah nya sampai jelek. Dengan wajah menahan kesal juga sakit, Audrey mencoba bangun, membawa serta selimut untuk menutupi tubuhnya. Dengan tertatih ia berjalan menuju kamar mandi, Audrey perlu mandi tidak mau hanya terbaring dengan bau sisa percintaan di mana-mana, menurutnya hal itu sangat-sangat menjijikan. Belum hilang rasa kesal hati ,Kini Audrey dibuat terkejut karena tubuhnya sudah melayang, ia menoleh melihat siapa gerangan yang mengangkatnya tiba-tiba begini. Dasar ogeb ! ya siapa lagi kalau bukan si Malik sialan junggaran kan? Suami laknatnya itu. " jangan pasang muka kayak gitu, udah bagus ditolongin. " ujar Malik menunduk melihat ke wajah audrey . Tuh kan, liat gimana enggak Audrey marah-marah coba kalau maliknya kayak gitu. "Dih , kalau nggak ikhlas ya nggak usah, gue bisa jalan sendiri. " sewot Audrey sambil mendelikan matanya. " dan sayangnya gue nggak percaya. " balas malik, lalu dia menundukkan Audrey di atas kloset duduk yang ada di sana, membuka lilitan selimut yang menutupi badan telanjang Audrey. Mau bagaimanapun galak dan barbarnya Audrey, ia masih tetap punya rasa malu. Dengan gugup ia menatap Malik yang berdiri di hadapannya. " gu- gue bisa sendiri, nggak usah dimandiin. "Ujar Audrey terbata. " Ya udah nanti panggil gue kalau lo udah selesai mandinya. "Balas Malik. " lo nggak jadi ke kampusnya? " tanya Audrey sambil nunduk malu. Malik menggelengkan kepalanya pelan. " nggak, Bahaya kalau lo nggak ada yang manjain nanti. " bales malik sambil mengusak rambut atas audrey . Terus setelah itu dia benar-benar keluar dari kamar mandi meninggalkan Audrey yang menatap daun pintu tempat balik telah menghilang dengan tetapan speechless. Skip 20 menit berlalu akhirnya Audrey pun selesai mandinya, badannya sudah bersih dan wangi. Baru hendak berdiri ketukan dari luar pintu menginstruksi dirinya. hampir saja ia terjatuh kalau saja dia tidak Sigap menahan tubuhnya sendiri. " udah belum? " Tanya balik di luar pintu kamar mandi. "Udah" jawab Audrey. "Gue masuk yah? "Ujar Malik. " masuk aja ." gumam Audrey . Nggak lama pintu kamar mandi pun terbuka, memperlihatkan Malik dengan pakaian santainya, tidak seperti tadi yang rapi juga khas Malik culun. jujur audrey suka pake banget sama penampilan malik yg kayak gini ,sumpah kadar kegantengannya tuh gak nahan banget. sebenernya audrey malu banget ,sekarang dia cuman nutupin area d**a sama area miliknya aja pake tangan . Dia belum terbiasa sih kayak gitu depan malik. Dalam satu gerakan Audrey sudah berada di dalam gendongan Malik. "ngapain di tutupin sih ,kan gue udah liat . Rasanya juga gue udah tau ." Ujar malik sambil natap audrey yg kini menumduk malu ,membenamkan wajahnya ke d**a bidang malik . " lo bisa diem gak sih,malik ! " Ujar audrey sambil meloto . Tapi bukannya serem ,muka audrey malah keliatan lucu ,gemesin gitu. Ya sontak aja malik yg melihat itu langsung tertawa ,dan cowok ganteng itu membawa Audrey keluar dari kamar mandi lalu mendudukannya di atas tempat tidur, lalu dia mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambut panjang Audrey. " kenapa? " tanya Audrey keheranan. " apanya yg kenapa ? "tanya balik Malik sambil nunduk. " perhatian lo? Lo mau buat gue baper ya sama perhatian lo ke gue? " ujar Audrey sambil mendongak Malik terkekeh mendengar itu, dia menjentik kening Audrey hingga sang empunya mengadu. " jangan GR. Gue aslinya emang begini, Jadi nggak usah baper. apalagi jatuh cinta " balas Malik sambil tersenyum setelahnya lalu melanjutkan kegiatannya . Audrey mencebikkan bibirnya lalu kembali diam membiarkan balik mengeringkan rambut basah miliknya. Entah diam atau melamun itulah yang hanya bisa Audrey lakukan sekarang. Sebenarnya dia sedikit memikirkan tentang dia yang memulai lebih dahulu semuanya dan lihatlah sekarang? Iya yang malah tunduk di bawah kuasa Malik karena permainan yang coba Ia buat sendiri. " Kayaknya bener deh gara-gara gue minum minuman yang ada di meja nakas itu. Tapi itu Kerjaan siapa ya? Nggak mungkin kan kerjaannya si Malik? Apa mungkin kerjaan ya Mami sama Mamanya Malik? Mereka kan ngebet banget pengen punya cucu dari gue sama Malik. Bener nih kayaknya mereka. Ya udah gue cari tahu aja nanti kali ya.. " Audrey dalam hatinya. "Hayoh ,ngelamunin apa lo ? Ngelamunin yg semalem yah ?" Ujar malik setelah dia selesai ngeringin rambut panjang audrey , "Dih ,enggak yah .orang gue gak ngelamunin apa apa ?" Balas audrey ,tapi muka dia memerah . "Masa ? Terus ngapai liatin ke punya gue ? Pengen lagi yah ? Hayuk lah gas ." goda malik sambil pura pura mau nurunin celana trainingnya. " apa sih ? . ya elo kan di depan gue ,terus lo nyuruh gue nunduk ,ya gue kan jadinya gak sengaja liatin punya lo .dah sana lah kalau gitu " balas audrey sambil salbrut . " kirain .padahal gue- " ujar malik sambil kembali mau nurunin celananya lagi ,namun gak terduga audrey ngeremas kencang miliknya dengan kencang sampai si malik mengeduh kesakitan. "Anjrit ,lo babi , Sakit sialan." erang kesakitan malik ,diapun ngejatuhin badannya ke kasur sambil megangin punya dia . "Mamam tuh !. Siapa suruh lo jailin gue terus. " ujar audrey ,terus dia jalan dengan tertatih ke dressing table . "Awas ya lo ,gue bales nanti .gue bakalan pekaos lo sampe pingsan lagi ,tau rasa lo . sialan " gumam malik masih sambil memegangi miliknya yg sakit . Bersambung .
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN