Pagi hari Kenzo dengan wajah sumringah terbangun di apartemen Tamara. Badannya yang pegal karena hanya tidur di sofa yang sempit tidak terasa baginya dikalahkan oleh mimpi indahnya semalam. Dia bermimpi Tamara mencium pipinya saat mereka berada di taman kota menikmati sore yang indah. Kenzo berjalan mengendap-endap keluar dari unit Tamara, dia merasa tidak enak membangunkan Tamara. Dia bergegas pergi tanpa sempat pamit. Toh nyatanya begitu pintu ditutup akan otomatis terkunci. Jadi Tamara tetap bisa tidur nyenyak hingga dia puas. “Tuan Muda?” ucap Rico yang melihat Kenzo baru saja masuk ke dalam rumah. Dia baru saja menikmati sarapannya secangkir kopi dan sepotong roti gandum. “Hmm…iya pak,” jawab Kenzo yang salah tingkah. “Aku nginap di apartemen Tamara Pak Rico, bawain barangnya yang

