”Siapa bilang? Abah bukan orang yang ingin dihormati. Tetapi kita sebagai orang awam yang harus tahu diri," sahut ustadz Rahman yang juga datang tiba-tiba bersama Abah setelah ustadz Hanafi masuk. "A-apa maksud perkataan Ustadz?" tanya ustadz Hanafi kikuk. Jika ditanya siapa yang paling berani di keluarga kita. Jawabnya tidak ada. Aku tidak bisa bertindak begitu berani seperti ustadz Rahman. Bukan karena tidak berani, tapi tidak mau Abah kecewa padaku untuk kesekian kalinya. Ustadz Hanafi dan bibi Ratih langsung mati kutu melihat ustadz Rahman dan Abah datang bersama. Apalagi dengan perkataannya yang menohok. "Tidak ada maksud. Hanya ingin membuat beberapa orang tahu diri," ucap ustadz Rahman dengan tajam dan lantang membuat kedua orang itu semakin tersudut sambil membantu Abah untuk d

