Bab 18

1142 Kata

"Kecantikan seorang wanita itu tidak terletak pada kecantikannya ataupun namanya, tapi terletak pada hati dan akhlak," lirihku. Janah sepertinya tidak terima dengan ucapanku, dia terdengar menggertakan giginya dan menghampiriku, "Awas kalau mau coba-coba dekat dengan Zara," ucapnya mengancam. "Aku merasa kau seperti orang yang berbeda dari dua tahun yang lalu,” lirihku padanya. "Aku–aku.." jawabnya terbata-bata tapi tidak meneruskan ucapannya. Aku memilih untuk meninggalnya yang terpaku dan pergi istirahat. *** ”Kau hanyalah seorang pecundang, Mas," kesal Sinta yang mencoba untuk menghentikan langkahku, tapi aku tetap saja melangkah tanpa memperdulikan ocehannya. "Kamu sudah melanggar janji, Mas," ocehannya lagi, namun aku masih setiap dalam langkahku. "Bagaimana jika kau akan lang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN