Abel turun dari mobil Daniel begitu lelaki itu mematikan mesin mobilnya. Daniel juga ikut mengekori Abel masuk ke rumahnya.
“Ya ampun, berantakan banget.” Abel memberi tatapan tajam pada Daniel karena melihat rumahnya berubah menjadi kapal pecah saat ia tinggalkan beberapa hari. Daniel mundur sambil mengangkat tangannya takut pada tatapan Abel.
“Nanti aku suruh orang bersih-bersih besok.” Daniel berusaha membujuk.
Abel memicingkan matanya, “Kamu yang beresin sendiri! Gak ada bantuan orang lain,” ancam Abel.
Daniel menelan ludahnya, gadis itu menyeramkan juga kalau sudah marah. Dia akhirnya hanya bisa mengangguk pasrah.
“Tapi besok ya? Aku udah capek banget.” Daniel menempelkan kedua telapak tangannya di depan d**a, memohon pada Abel.
Abel menghembuskan nafas pasrah.
“Ya sudah, seka
