10. Perjodohan

1637 Kata
“Tuan, saya baru dapat info dari juru bicara keluarga Harris bahwa mereka juga setuju untuk menjodohkan putri mereka dengan Tuan muda.” Seorang pria menyampaikan berita pada tuannya yang sedang membaca buku. Dia membungkukkan badannya sebagai tanda hormat pada lelaki setengah baya yang sedang tersenyum sambil menutup buku yang dibacanya. “Katakan padanya bahwa akhir minggu ini kami akan menemui mereka,” kata Ferry lagi. “Baik Tuan. Saya permisi kalau begitu,” ucap pria itu lagi. “Dan jangan lupa untuk tetap memantau Daniel. Anak itu semakin menjadi-jadi akhir-akhir ini. Terakhir aku dengar dia berkelahi di kelab malam,” kata Ferry lagi. Tangannya tercengkeram karena kesal pada putra semata wayangnya itu. “Kejadian di kelab itu ternyata karena Tuan muda menolong salah satu pengunjung di sana,” jelas si pelayan itu lagi. “Menolong?” Ferry tertawa tidak percaya. “Orang seegois Daniel bisa menolong seseorang? Siapa orang itu sampai Daniel rela menolongnya?” Ferry penasaran siapa orang yang dapat membuat makhluk seegois anaknya itu tergerak hati untuk membantu. Dia tahu betul watak dan juga sikap Daniel, anak itu hanya peduli pada dirinya dan kehidupannya. Itulah kenapa dia tidak pernah serius dalam menjalin hubungan. “Dia adalah sekretaris dari perusahaan G-shop milik Luna Irawan, anak dari Diego Irawan,” jawab pelayan itu lagi. Alis Ferry mengerut, “Untuk apa Daniel menolong orang seperti dia? Apakah mereka ada hubungan spesial?” tanya Ferry lagi. “Sejauh ini tidak terlihat hubungan spesial, keduanya malah sering bertengkar jika bertemu.” Ferry tertawa kecil. “Kau tidak pernah tahu dari mana datangnya cinta. Cinta bisa datang dari mana saja bahkan dari rasa benci sekalipun.” Ferry menutup mulut dengan tangannya. “Awasi sekretaris itu. Jangan biarkan dia dan Daniel menjadi dekat. Baru saja ku singkirkan satu wanita rendahan, datang lagi satu parasit baru,” perintah Ferry. “Baik Tuan.” Pelayan itu kemudian membungkuk dan pergi dari ruangan itu meninggalkan Ferry sendirian di ruang kerjanya. Ferry tidak habis pikir dengan Daniel, pewarisnya yang keras kepala itu. Dari kecil dia diberikan semua yang terbaik. Semua masalah yang pernah dibuat Daniel dulu secara sengaja dan tidak sengaja, semuanya berhasil diselesaikan dengan uang Ferry. Anak itu memang berandal sejak muda. Ferry berharap Daniel akan sadar bahwa posisinya di dunia ini lebih tinggi dibandingkan dengan manusia lainnya. Daniel adalah pewaris takhta dari semua hasil kerja keras keluarganya dari dulu. Tapi yang dilakukan anak itu hanyalah membuat masalah setiap harinya. Daniel memang berambisi besar seperti Ferry. Untuk masalah pekerjaan anak itu selalu berorientasi pada detail pekerjaan sehingga semua pekerjaannya yang beres selalu menampilkan hasil terbaik. Tapi untuk urusan di luar pekerjaan, Daniel adalah seorang pembuat masalah. Ferry masih ingat bagaimana anak itu menolak untuk kuliah di luar negeri yang sudah disiapkan oleh Ferry dan memilih universitas dalam negeri yang membuatnya bertemu dengan wanita karyawan biasa itu. Bagaimana mungkin Daniel yang seorang calon raja bersanding dengan seorang yang bahkan dijadikan selir saja tidak pantas. Dengan percaya dirinya Daniel malah bilang bahwa dia ingin menikahi perempuan itu. Membuat mau tidak mau Ferry harus turun tangan. Untung saja putranya itu punya satu kelemahan yaitu suka tidur dengan banyak perempuan. Ferry menggunakan itu untuk membuat wanita itu mundur dan pergi dari kehidupan Daniel. Dan untung saja wanita itu akhirnya menemukan lelaki lain yang setara dengannya dan membuat Daniel mundur dengan sendirinya. Yang Ferry sayangkan adalah, ketika wanita itu pergi dari kehidupan Daniel, anak itu malah meradang. Dia tidak mau lagi kembali ke rumah dan memilih menetap di apartemennya. Dia tidak berbicara dengan Ferry maupun Ibunya lagi. Baru beberapa minggu ini dia kembali berbicara dengan Ayah Ibunya. Sekarang susah payah dia menyingkirkan wanita biasa itu keluar dari hidup Daniel, sekarang datang lagi wanita biasa lainnya yang berniat menggoda anaknya itu. Ferry memijit pelipisnya. Dia heran kenapa selera wanita Daniel-yang ingin diseriusi oleh anak itu, harus dari kalangan bawah. *** “Tuan muda, Tuan besar memanggil,” kata pelayan Daniel saat lelaki itu baru sampai apartemennya. “Bilang saja besok sore aku akan ke sana. Aku sangat lelah hari ini,” kata Daniel sambil berlalu. Dia sudah pindah dari rumahnya ke apartemen. Di sana dia lebih merasa tenang dari pada ada di rumah yang setiap hari yang memberikan dirinya sakit kepala dengan segala protokol yang ada. “Tuan muda, kata Tuan besar dia menunggu Tuan muda sekarang di rumah. Nanti akan di antar oleh pelayan,” kata pelayan itu lagi. Daniel mengusap wajahnya kasar, dia benar-benar ingin tidur. “Kenapa Ayah selalu menggangguku saat aku sedang lelah karena banyak pekerjaan? Saat aku lenggang dia tidak pernah mencariku! Menyebalkan!!” Daniel kemudian mengambil kembali jasnya yang sudah ia buang di lantai. “Ayo,” kata Daniel sambil keluar dari apartemennya. Dia melihat mobil mahal milik keluarganya sudah terparkir di lobi apartemennya. Daniel tahu pasti ada sesuatu yang penting sampai Ayahnya memanggilnya di tengah malam seperti ini. Daniel langsung masuk ke mobil dan kemudian mengambil posisi tidur, setidaknya dia perlu tidur sedikit. Begitu menutup matanya, bayangan Abel kembali muncul. Daniel kemudian membuka lagi matanya, dia mengusap-usap matanya mencoba untuk menghapus bayangan wajah Abel yang sedang tersenyum. Gadis yang cerewet itu tidak selalu tersenyum pada Daniel-lebih banyak mengomel lebih tepatnya. Tapi Daniel suka melihatnya yang beberapa kali tersenyum saat Daniel bercerita atau menggodanya. Gadis polos yang menyenangkan, seperti Nara. Jantung Daniel berhenti ketika nama itu kembali muncul di kepalanya. Dia kemudian menyesali kenapa nama itu kembali muncul sekarang. Kenapa bayangan Nara susah sekali pergi dari kepala dan hati Daniel sedangkan fisik nyatanya sudah meninggalkan Daniel yang terluka dengan kehidupan bahagianya yang sekarang. Hati Daniel kembali merasakan sakit, dia bertanya-tanya apakah Nara masih berpikir tentangnya? Apakah dia akan mengingat Daniel saat makan steik dan minum anggur? Apakah Nara akan mengingatnya saat wanita itu menonton serial drama Korea? Beberapa hal yang selalu dilakukannya bersama dengan Daniel?. Karena Daniel selalu seperti mengalami dejavu setiap kali dia makan steik dan minum anggur ataupun tidak sengaja melihat drama Korea. Dia seperti kembali di waktu di mana dia dan Nara masih bersama. “Kurang ajar sekali kamu, Nar. Kamu sudah bahagia di sana sementara bayangmu menyiksaku di sini,” gumam Daniel sambil melihat rintik hujan yang menerpa kaca mobilnya. Tanpa disadari, cairan bening Daniel yang sudah lama tertahan keluar membasahi pipinya. “Kenapa kau membuatku selemah ini?” *** “Ada apa memanggilku selarut ini?” tanya Daniel. “Ya selamat malam juga,” sindir Ferry. Daniel yang tahu kesalahannya hanya menggaruk tengkuknya. “Bagaimana proyekmu?” “Ayah memanggilku hanya untuk itu? Ayah bisa menanyakannya besok,” kata Daniel sedikit kesal. Ferry meletakan buku ditangannya di meja dan menghadap ke arah Daniel. "Aku dapat kabar kalau mantanmu itu akan segera menikah,” kata Ferry lagi. Daniel langsung menatap tajam ke arah Ferry. Ferry tahu Daniel pasti akan bereaksi seperti itu. “Jangan ganggu Nara lagi. Ayah sudah cukup membuatnya terluka. Biarkan saja dia bahagia ...,” kata Daniel lagi, wajahnya langsung menunduk. “Aku tidak akan mengganggunya lagi. Dia juga sudah tidak mengganggumu.” Daniel tersenyum sinis. “Jadi ada apa sebenarnya? Aku ingin istirahat,” ujar Daniel. “Ayah ingin mengenalkanmu pada anak perempuan dari keluarga Harris.” Ferry melemparkan sebuah foto ke arah Daniel. “Kau akan menikahinya,” kata Ferry dengan tegas seolah tidak dapat dibantah. Daniel tertawa sinis. “Dan Ayah pikir aku akan melakukannya?” Daniel menggeleng-gelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan Ayahnya yang menganggap bahwa dia bisa berkuasa atas hidup Daniel lagi. “Kalau kau tidak menikahinya, kau akan kehilangan hakmu sebagai pewaris Wijaya grup,” kata Ferry lagi. Daniel terperangah dengan perkataan Ayahnya barusan. Dia tidak pernah mendengar ancaman seperti ini sebelumnya. Semarah-marahnya Ayahnya, dia tidak pernah bilang ingin mencoret Daniel dari daftar pewaris karena memang hanya Daniellah satu-satunya pewaris yang dia punya. “A-Apa maksud Ayah?” tanya Daniel. Ferry tersenyum. “Dani, kau adalah anakku. Semua sifatmu sekarang adalah sifatku yang dulu. Kau pikir kau mendapatkan gen yang suka tidur dengan berbagai perempuan itu dari siapa?” Ferry tertawa. Daniel membulatkan matanya menatap Ayahnya berharap mendapatkan sinyal kebohongan. Tapi Daniel tahu Ayahnya adalah orang yang hampir tidak bisa berbohong. “Aku baru dapat kabar bahwa salah satu wanita dari masa mudaku ternyata mengandung anakku. Aku juga sudah membuktikan bahwa itu adalah benar anakku. Dan kau tahu artinya, kau bukanlah satu-satunya pewaris grup Wijaya.” Ferry menatap Daniel yang terlihat sangat terkejut. “Kalau kau masih ingin hidup enak, turuti perintahku. Kalau kau berulah lagi, kau tahu aku selalu bisa tega pada siapa pun,” kata Ferry sambil tersenyum miring. Kali ini Daniel tidak akan dapat menolak lagi. *** Di sebuah kamar hotel yang mewah seorang wanita bertubuh tinggi dan langsing sedang menatap ponselnya. Wanita itu begitu sempurna dengan garis wajah yang tergambar sempurna, mata biru dan tubuh indah. Safina Harris. Seorang model dan juga pemain film papan atas di negeri ini. Dia adalah model termahal dan juga yang paling sering memenuhi sampul depan majalah. Tidak sampai di situ, dia juga adalah anak dari pejabat tinggi Rudi Harris dan Ibunya Viona yang berdarah Jerman. Semua pria tentu akan jatuh cinta pada pandangan pertama jika melihat Safina. Cantik, pintar, berbakat dan kaya. Seolah Tuhan sedang senang saat menciptakan wanita itu. Safina sedang menelusuri internet mencari satu nama yang lumayan asing di telinganya, Daniel Wijaya. Ternyata lelaki itu terkenal juga walaupun bukan publik figur atau artis terkenal. Dia adalah putra satu-satunya dari Wijaya grup. Tampan dan mapan, dua hal penting dalam diri lelaki sudah lengkap dalam dirinya. Itu yang membuat Safina penasaran, kenapa dia mau dijodohkan dengan Safina. Bahkan seolah tidak ingin menunda waktu, keluarga mereka sudah menjadwalkan pertemuan keluarga minggu depan. Safina membaca beberapa artikel tentang Daniel dan tahu bahwa pria itu pernah gagal menikah. “Wah, pasti nyesel tuh ceweknya,” katanya pada diri sendiri. “Tapi dia cute juga. Dia cute dan hot di saat bersamaan,” kata Safina sambil tersenyum. Dia tidak sabar bertemu Daniel akhir minggu ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN