[I'm stronger because I had to be, I'm smarter because of my mistakes, Happier because of the sadness I've known, and now wiser because I learned - pinterest.com -] Mata cokelatnya menatapku tanpa berkedip, wajahnya keras dan tegang. Ia memegang ponsel di tangan kanannya dan menarik napasnya berat, seolah ada sesuatu yang ditahannya. Lalu jantungku berdegup keras ketika menyadari bahwa ponsel yang ada di tangannya itu pasti bukanlah milik Elang melainkan milikku! Sambil menelan ludah aku menghampirinya. Entah kenapa aku memang punya firasat bahwa Sean mengirimkan sebuah pesan, entah apa pun itu—dan aku merasa sangat bersalah Elang harus mengetahui semuanya dengan cara seperti ini. Ia menggerakkan ponselnya di depan wajahku, "Besuk yang sakit dan ciuman, HUH?!" semburnya marah dan, “PR

