◍•◍•✿•◍•◍❤◍•◍•✿•◍•◍ “Ngapain baru pulang wes merengut gitu nduk?” tanya ibuk begitu melihat Maisha baru datang dengan dua plastik besar dikedua tangannya. “Dari rumah mbak Nana buk, Khai gak mau pulang.” lenguh Maisha menyandarkan kepalanya pada sebelah lengan. “Makanya yang peka, Khai kuwi anaknya aktif, suka bersosialisai, suka suasana yang rame banyak anak kecilnya. Gak heran kalo dia betah dirumah mbak mu yang anaknya udah lima itu, soale rame, gak bakal bosen dia.” ceramah ibuk. “Di rumah Sidoarjo juga banyak temennya, nanti dirumah mas Ferdi juga deket TK, banyak anak kecil.” jawab Maisha asal. “Kan cuma temen nduk, bukan saudara serumah.” Ibuk menjeda kalimatnya begitu melihat Ferdi yang baru saja datang. “Noh... minta sama suamimu lak paham.” lanjut ibuk dengan senyum menggod

