15

955 Kata

Zahra untuk naik ke lantai dua. "Pintu warna putih ya Tama." Tama mengangguk pelan. Dengan ragu-ragu ia menaiki tangga satu per satu dengan pelan. Setibanya dia di lantai dua, Tama sudah menemukan warna yang paling mencolok di ujung. Langkahnya santai, sesekali Tama kembali menguap. Kali ini lumayan lebar. Mungkin efek semalam dia susah tidur karena Taeyong. Ditambah saat ia tidak bisa tidur, Tama malah menonton drama Korea. Sebuah suara berat itu membuat tangan Tama melayang di udara kala ia ingin membuka pintu bercat putih tersebut. "Tunggu," ucap Taeyong menahan pergerakan Tama. Cewek itu perlahan mendongak untuk menatap Taeyong yang anehnya sudah ada di belakangnya. "Bukan yang ini." Tama mengernyit. Apalagi tangannya langsung digenggam Taeyong. Lalu menuntunnya ke pintu kama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN