Berbisnis?
Itulah yang Aruna katakan pada Jasmine. Dulu, dia pikir bahwa berbisnis itu mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Tapi nyatanya, saat mempelajari buku-buku yang diberikan oleh Jasmine saja membuat otaknya terasa ingin meledak.
Ada banyak hal dan risiko yang tak terduga yang akan terjadi, belum lagi bagaimana otaknya yang oon itu harus memikirkan penyelesaian masalah dengan cepat.
“Hais! Terbuat dari apa otak kalian sih? Kenapa bisa kalian memikirkan hal serumit ini!” teriak Aruna seraya mengacak rambutnya.
Jasmine yang kini juga membaca buku di sebelah Aruna terkekeh melihat tingkah gadis kecil yang akan menjadi Kakak iparnya itu. Bayangkan saja, baru beberapa menit yang lalu, merengek padanya untuk diajarkan bagaimana cara berbisnis, baru ju
