Bab 38 - Bibi Ipar

2424 Kata

Pagi datang, masih sama seperti pagi hari sebelum-sebelumnya, hanya yang membuat berbeda adalah suasananya. Jika sebelumnya suasananya seperti di neraka dunia, maka kali ini seolah berada di surga. Itulah yang dirasakan oleh Aruna saat ini, saat kesadarannya mulai datang, hal pertama yang ia rasakan adalah hangat. Hangat, lembut, nyaman dan menenangkan. Bahkan kasur dan selimut yang dulu ia pakai, sangat jauh berbeda dari yang ia pakai saat ini. Hanya sebuah selimut dan kasur saja, sudah bisa memberi kenyamanan bagi Aruna, lalu bagaimana jika hal lainnya, seperti pelukan Jayden, mungkin! “Jayden?” gumam Aruna. Matanya masih tertutup menikmati lembutnya selimut. Namun, saat nama Jayden melintas di otaknya, seketika itu pula mata Aruna terbuka. Pandangannya menyapu seluruh ruangan yang ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN