“Kamu memulung wanita di mana Jayden? Jangan sampai kamu hanya menyewa wanita jalang hanya untuk mendapatkan warisan!” ucap Santi melirik tajam kepada Aruna yang terdiam. Aruna kesal, ia ingin marah. Namun, Jasmine bilang, menghadapi orang licik harus dengan cara licik, jika tidak mau menerima malu. Jadi Aruna memilih diam, ia ingin tahu sampai di mana Santi akan menghinanya. “Apa urusan Tante? Di mana pun mereka bertemu, itu bukan urusan Tante,” ucap Jasmine. Aruna menatap Jasmine dan Jayden bergantian, ia merasa jika Jasmine yang selalu membelanya sejak tadi, sedangkan Jayden hanya diam dengan ekspresi wajah bak kanebo kering. Ingin rasanya Aruna menggaruk wajah itu, tapi ia ingat jika saat ini masih ada Santi dan keluarganya. “Ayo kita pergi!” ucap Jayden seraya menarik tangan Aru

