Meski pertanyaan yang Levania tanyakan itu kemarin, tetapi sampai besok paginya Ageng masih kepikiran. Ia jadi merasa bersalah menjawab hal seperti itu karena saat ia menjawab demikian, wajah Levania seakan berubah. Ageng sama sekali tidak mengertilah perasaan Levania sebenarnya, tetapi bolehkah ia berhadapan lebih saat tiba-tiba saja Levania menanyakan hal intim itu padanya? Tidak ada kebakaran jika tidak ada asap dan tidak akan mungkin hal itu ditanyakan mendadak oleh Levania jika bukan karena suatu alasan. Ageng berharapnya kalau Levania bertanya hal itu karena mulai ada rasa padanya. Bolehkah ia berharap hal seperti ini? Karena pada kenyataannya ia sangat mengharapkan hal itu terjadi antara dirinya dan Levania. Tok ... tok ... tok .... "Permisi, Pak!" Ageng tersentak saat pintu ruang
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


