Akhirnya Semua Dipertemukan

1310 Kata

Pagi menjelang, Bian masih meringkuk di bawah selimut. Semalam aku sengaja tidur di kamarnya, memeluk dan memberinya rasa hangat meski tidak ada kata diantara kami. Aku hanya ingin Bian tahu kalau dia masih memiliki ibu dan saudaranya kelak. Tubuhku masih lemas, hingga berjalan saja tertatih. Tapi, aku tidak bisa seperti ini terus, ada Bian dan janin dalam rahim ini yang membutuhkan seseorang untuk tempat mereka bersandar. Sebagai sandaran dari dua orang anak, seorang ibu harus menjadi sangat kuat dalam keadaan apapun. Bel berbunyi saat aku sedang mencuci beberapa gelas bekas semalam. Kutengok dari gorden siapa yang datang sebelum memutuskan untuk membuka. Hari ini aku tidak punya energi untuk berdebat kalau yang datang adalah Mas Rian. "Radit, ada apa?" tanyaku saat ia sudah di depan p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN