Pagi itu, banyak orang yang berdatangan ke rumah duka. Kerabat dekat, kerabat jauh, teman kantor dari sang ayah, teman-teman dan sahabat dari sang ibu, serta sahabat dan rekan kerja dari Joshua yang kala itu datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Emely, nenek dari Joshua. “yang sabar ya” “yang kuat” “aku yakin dia berada di temap yang lebih baik dari ini, yang sabar untuk kalian” Kata-kata yang sama yang setiap kali ia dengar dari mereka-mereka yang datang dan memberi sebuah dukungan kepada Ibunda, ayahanda dan bahkan dirinya. Namun, dari semua perkataan itu … tak ada satu pun yang ditanggapi oleh Joshua kepada mereka-mereka yang datang. Ia hanya duduk termenung dan kemudian berdiri untuk kembali menyapa mereka yang baru saja memberi penghormatan terakhir kepada Emely

