Tari menghela nafas panjang, abis kejadian tersebut tari terus ngedumel dari koridor Sampe ke kantin.
Kantin
"Kok gua pengen pukul tu pala Ahmad si? Nyesel gue bantuin dia waktu itu" dumel tari
Mei udah kebal sama gerutuan tari jadi dia tidak berkomentar apa yang tari bilang saat ini.
"Eh mei lu mo pesen apa?gua bayarin kali ini karna gua lagi marah jarang-jarang tau ditraktir cecan"
ucap tari
Mendengar kalimat pertama dari tari Mei menjadi senang eh pas ngomong cecan tatapan mei ke tari
jadi jijik sendiri.
"Cepet apaan lumutan gua ini" ucap tari
"Mie ayam es teh"
"Ok tunggu ya"
Setelah tanya pesanan mei tari pergi menuju warungnya tapi ya masih ngedumel. mei memaklumi itu soalnya saat sahabatnya ini marah dia akan ngomel Sampe pagi selanjutnya jika bisa.
"Mei"
Merasa terpanggil mei nengok kearah suara
"Hai"
Abis liat siapa yg manggil dia langsung bad mood dan ngalahin pandangannya kearah lain.
"Gue duduk sini ya"
"...."
"Oke gue duduk"
"...."
"YOYO w*****p TARI DATAN..NGAPAIN LO DISINI HAH?" Tari mendelik tak suka pada
siapa yang sudah duduk dibangku kosong meja miliknya dan Mei.
"Makan lah"
"Gak gaboleh pergi Lo,dasar penipu"
"Tar kok Lo ngomong gitu sih ke gue?"
"Kan emang gitu faktanya"
"Tap-"
Belum selese mereka berdebat tapi mei keburu pergi karna dia gak suka suasana seperti itu.
"Eh eh mei ya elah malah ninggalin gue lagi"
Entah perasaan saja atau bukan waktu berlalu cepat, bel pulang sudah berbunyi dan pelajaran terakhir segera selesai.
"Mei pulbar yok" ajak tari
"Ogah"
"Dih ngapa ?"
"Gapapa"
"Ish kok gitu"
"Biarin, Gue pulang"
"Yaudah, tiatiii" jawab tari
Mei berjalan dari gerbang sekolahnya menuju rumah tercinta tapi di perjalanan pulang ada satu mobil yg hampir nyerempet Mei,dia mau marah tapi ditahan takutnya ni anak temennya, hingga sang pemilik membuka kaca jendela mobilnya.
"Hey" sapa Rico
"Ikut gue yuk" ajaknya
"Ogah" jawab mei
"Ayok lah ntar gue beliin apapun yg Lo mau deh"
"Gak mau"
Brakk
Suara pintu mobil yang dibanting keras. Rico turun dari mobilnya menatap dingin kearah Mei.
Mempan? Jangan harap
"Apa?" Tantang mei
Karna Rico tipe orang yang gak suka dibantah akhirnya dia narik pergelangan tangan Mei agar masuk kedalam mobil.
"Eh eh lepasin dong anjeng, lepasin gak" ujar mei mencoba memberontak tapi kekuatan Rico jauh lebih besar daripada Mei.
Rico gak hirauin permintaan mei ia terus saja melanjutkan jalannya
"Sakit" rintih mei
Mendengar rintihan mei Rico langsung lepasin tanganya dilihatnya tangan Mei. Merah.
"Eh maaf mei gue cuma pengen ngajak lu jalan" ucap Rico
"Tapi gak gini caranya"
"Maaf deh mau gak jalan ma gue"
Mei sedikit menimang-nimang permintaan Rico, barulah ia menjawab.
"Ogah"
"Gue beliin nasi Padang deh"
"Bener?oke deal"
"Ya"
Di mall
"Turun dah Sampe" ujar rico
Mei turun dari mobilnya rico. posisinya mereka masih pake seragam sekolah, sekarang banyak pasang mata orang ngeliat seragam mereka. Karena sekolah mereka adalah sekolah populer yg hanya menerima murid yang berprestasi/punya talent jadi sulit jika ingin masuk kesana.
"Ngapain kesini?" Tanya mei
"Ganti baju,Lo mau jalan masih pake seragam?" Jawab Rico
"Ohh"
"Dah yuk masuk" ajak Rico. Kemudian dua sejoli itu segera melangkah masuk ke dalam mall. Satu
hal yang Mei lihat. Ramai.
"Rame" ucap mei
"Yaiyalah nama juga mall,tapi kok gak libur tetep rame yah?" Jawab Rico
"...."
"Dih lu gue ajak ngobrol kok malah liat ketempat lain sih?" tanya Rico mendapati Mei yang melihat
kearah berbeda.
"....."
"Mei?" panggil Rico, tapi tak mendapat jawaban. Rico pun berinisiatif mengintip pada wajah Mei.
"Eh eh kok lu nangis sih? Lu ngapa? Duh gimana nih ke tempat duduk disitu dulu ya" ajak Rico. Ia
membawa Mei agar duduk di bangku kosong yang disediain oleh pihak mall.
"Nah sekarang lu ngapa nangis?" Tanya Rico
"Hiks...hiks.."
"Hem, Yaudah kalo lu gak mau cerita juga gak papa"
"Hiks..ja...di...hiks"
"Em gue beliin lu minum dulu deh ntar baru cerita"
mei anggukin kepalanya dengan masih menutup kedua matanya yang kini mengeluarkan air, Rico pun pergi ke toko yg menjual berbagai ragam es. gak lama Rico dateng bawa minuman.
"Nih"
"Makasi"
"Gue gak tau lu suka rasa apa gue beliin yg ocean milk"
"Gak papa gue suka"
"Hm,jadi lu ngapa nangis?"
Mei narik nafas panjang karna sejujurnya mei belum siap mau mulai darimana ia cerita karna cerita ini hanya tari yang tau itu kalau Tari ingat.
"Jadi tadi gue liat pacar gue sama cewek lain"
"Loh?Lo udah punya pacar?kok gue gak tau ya?"
"Kita LDR an,dia bilang tahun ini gak bakal pulang tapi gue liat dia sama cewek lain tadi”
"Bukannya Lo udah putus ya?"
"Itu mantan gw, gak lama gw ketemu sama pacar gw sekarang"
"Putus in aja udah"
"Maunya sih tapi-"
"Yaudah daripada Lo sakit hati mending kita jalan-jalan aja dulu, nah nanti kalo ketemu dia putusin aja ntar gue bantu deh"
"Bener? Wahh makasi co" ucap mei tersenyum
"Nah gitu dong gak nangis lagi, yodah kita ke toko baju langganan gue yuk beli baju ganti"
"Yuk"
**
Kini mereka sedang berada didalam sebuah toko baju pria & wanita. Keduanya sedang memilih-milih baju apa yang sekiranya cocok dan nyaman.
"Lu pilih baju apa aja gue beliin" ucap Rico
"Gak gue beli sendiri,lu kira gue gak punya duit gitu? punya kalik" jawab mei
"Ye biasanya kan cewek gitu"
"Gue gak gitu kok,udh gue mo liat yang disebelah sana dulu”
"Hem ternyata emang beda dia, bagus deh buat korban yg baru" ucap Rico sambil menampilkan smirk nya.
Mei pov
Pilih yg mana ya?gue pengen itu tapi juga pengen ini ish bingung,aha! Pake yg itu aja kan cocok.
Monolog gue pada diri sendiri.
"Udh Lo?" Tanya rico
"Udah" jawab gue, abis itu Rico ngajak segera bayar di kasir.
"Silahkan" ujar mbak kasir
"Ini ya mbak bajunya mau langsung dipake ato dibungkus?" tanya mbak kasir.
"Langsung dipake aja" jawab mei
"Iya,ini silahkan totalnya 250 ribu"
Mei mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah dan biru dari dompetnya lalu memberikan
kepada kasir toko.
"Ini" ucap mei
"Pas ya mbak,terima kasih, kamar pass nya disebelah sana"
"ya terima kasih mbak" kemudian Mei melesat masuk kedalam ruang pass.
"Iya,silahkan mas"
"Ini saja?"
"Iya"
"Langsung dipake ato.."
"Langsung dipake"
"Oh ini"
Jutek amat -dalam hati mbak kasir
Mereka sudah mengganti baju sekarang.dan berjalan beriringan.
"Mo kemana dulu mei?" tanya Rico
"makan laper gue"
"Oke makan dimana?"
"Tongji?"
"Boleh gue bayarin ya"
"Gak usah bayar sendiri-sendiri aja"
"Ga ada penolakan"
"serah dah”
tongji
"Rame duduk Deket jendela aja" ajak mei
"Ok" jawab Rico. Segera keduanya duduk sesuai permintaan Mei.
"Mbak!" Ucap Rico sambil mengangkat tangan memanggil butler.
"Iya mas mau pesen apa?"
"Lu apa mei?"
"Em nasi goreng sama lemon tea aja"
"Dikit banget lu diet?" Tanya Rico
"Kagak ntar di rumah makan lagi hehe"
"Lu makin cantik kalo ketawa" goda Rico
"Paan si gak jelas" kata mei
"Yaudah ini aja mbak" ucap rico
"Iya mas" maid tadi segera pergi untuk memenuhi pesanan mereka.
Mei dan Rico masih menunggu pesanan mereka datang. sambil menunggu mei melihat seorang lakilaki yg ia kenal dia sadar bahwa pria tersebut adalah pacarnya. jojo, mei langsung menghampiri Jojo untuk meminta penjelasan.
"Eh eh mei lu mau kemana? Ye si anjir" umpat Rico
"JOJO!" Teriak mei
Orang yang merasa namanya terpanggil pun menengok kearah sumber suara.
"Katanya lagi sekolah di luar negeri kok disini?" Tanya mei. Dari arah belakang terdengar seruan
seseorang.
"WOY mei a***y ya lu ninggalin gua" ujar rico
"Eh..em..mei a..pa kabar?" Tanya Jojo
"Gak baik, trus tu cewek siapa?" Tanya mei melihat rendah perempuan yang sedang merangkul mesra
lengan Jojo.
"sayang, itu cewek siapa? kamu selingkuh ya?" Perempuan yang sedang merangkul lengan jojo
bertanya sembari menatap sinis pula kearah Mei.
"Hey yang selingkuh itu ni cowok ya" tunjuk mei
"Gak lah dia cowok baik-baik lu kalik yg cabe"
"Udah udah yang dia ini cuma temen ku gak lebih kok" ucap Jojo memperkenalkan perempuan itu
pada mei.
"Temen?ohh makasi ya" jawab perempuan itu, tak lama ia bersedekap d**a dan memalingkan muka
dari Jojo.
Rico yang masih tak paham situasi pun bertanya, "Eh mei dia siapa?"
"Oh dia otw mantan kedua gue"
Jojo yang tadinya berusaha menenangkan perempuan itu, kini malah balik menatap marah pada Mei.
"Maksud kamu apa?"
"Iya, kita putus. Lu kan dah selingkuh buat apa dipertahankan?"
Kesal. Jojo pun membentak Mei,"Heh cewek! lu juga selingkuh. Tu cowok siapa? Kalo bukan
selingkuh an Lo?" Tanya Jojo menunjuk Rico.
"Owh gue? kenalin Gue Ahmad Rico salim gue otw pacarnya mei bukan selingkuhan" jawab Rico
tegas
"Owh otw pantes lah ya cabe haha"
Plakk
"Kelewatan ya lu"
"Haha kelewatan gimana coba? Bener lah lu cabe,org gue liat lu jalan Ama cowok sebelum dia"
"Kapan?"
"Tgl 21 November tahun lalu"
"Hah lu kira gue selingkuh? Orang gue lagi jalan Ama saudara gue kok"
"Halah kalo cabe ya cabe aja sih"
"Heh Lo kalo gak tau diem"
"Saudara Lo?kok gue gak tau?"
"gimana mau tau orang Lo gak pernah masuk rumah gue juga, Jadi gue minta kita putus dan jangan pernah hubungin gue lagi" ujar mei
"Oh ya co bungkus ae tu nasgor ma lemon tea makan di rumah gue aja. males gue liat dia" ucap mei
"Oke mbak nasi nya dibungkus ya"
"Iya mas"
"Gu..e... minta maaf y..a mei"
"Udah co?"
"Udah"
"Mo jalan-jalan?" Tanya Rico
"Hm boleh SEGERIN PIKIRAN" ucap mei menekan kata di akhir kalimatnya.
"Oke,kalian kami pergi yah oh ya jo Jan nyesel"
- taman -
"Hah seger juga udara di sini" ucap mei
"Yaya dong siapa yang milih tempatnya?"
"Ya deh elu"
"Eh iya co pulang yuk ni nasgor keburu dingin ntar"
"Oh iya gue lupa Yaudah kuy"
Dalem mobil
Hening...
one..
two..
three..
"EH EH WOY WOY ANJER" teriak mei
Ckitttt
"Sa oloh co lu ngelamun ha?"
"Ha?enggak hehe"
"Ish hampir jantungan gue"
"Hehe maap lah,salahin kucing yg lewat itu lah"
"Malah nyalahin kucing Lo udah ah jalan"
"Iya deh"
- rumah Mei -
Tokk tokk
"Ya siapa?"
Ceklek
"Eh non dah pulang?" Sapa bibi
"Iya bi oh iya ini temen mei bi namanya Rico"
"Assalamualaikum bi hehe nama saya Rico"
"Eh iya gak usah formal gitu ini kan sama bibi aja. Yaudah silahkan masuk"
"Iya bi makasih"
Mereka berdua lantas masuk ke dalam rumah. Mei membawa Rico menuju ruang tamu.
"Bi tolong angetin nasgor ini ya tadi keburu dingin soalnya" ujar mei memberi sebungkus kresek.
"iya sini"
"Ntar taro ruang tamu aja ya Bi" ucap mei
"Iya non"
"Makasih bi"
"Iya" jawab bibi, kemudian ia segera pergi melaksanakan perintah.
"Oy co duduk sana ngapa lu bengong di pintu ha?"
"Eh iya ya makasi"
"Gue keatas"
"Oke"
Setelah berpesan agar Rico menganggap ini adalah rumahnya sendiri Mei pergi ke kamarnya untuk
mandi.
"Seger juga abis mandi" ucap mei keluar dari kamar untuk menghampiri tempat Rico berada.
"WOY co enak bet ya lu kaki taro atas meja"
“tadi katanya anggap rumah sendiri”
"Ya gak gitu juga kalik babiq"
“ganteng, gini dikatain babiq"
"Sapa bilang lu Ganteng? gak ada tuh"
"Tu barusan apa?"
"Apa?"
"Lu bilang gue Ganteng"
"Gak ada"
Rico ingin membalas ucapan Mei lagi, tapi keburu bibi datang dengan membawa nasgor dan lemon
tea yang tadi Mei suruh hangatin.
"Eh sudah sudah gak usah berantem ini nasgor sama lemon tea nya"
"Wahhh asiq makasi bi" ujar Mei girang, air liur nya serasa mau menetes saja melihat tampilan nasgor
itu yang sangat menggoda.
"Iya bibi tinggal ke dapur"
"Iya bi"
Pembantu mei pun pergi dari ruang tamu meninggalkan dua sejoli yang sedang akur ini
"Hm enak" ucap mei memakan satu suap.
"Yaiyalah orang beli di restoran gimana si"
"Ish lu mah ngajak gue tubir Mulu dah makan tuh Upin & Ipin mulai"
"Ya deh iya"
Mereka Makan dengan hikmat Sampai nasi goreng habis, tapi disela mereka liat Upin & Ipin ada yg
ketok pintu.
Tok tok
"Sapa Mei?"
"Au" kata mei sambil menaikan bahu nya
"Bi tolong buka pintu"
"Ya non"
Bibi segera berjalan untuk membuka pintu sesuai perintah Mei.
"Eh nyonya,tuan sudah pulang?silahkan masuk non mei ada didalam"
"Sapa bi?" Mei berseru dari ruang tamu. Kebetulan, pintu ruang tamu terbuka jadi Mei bisa liat siapa
tamu yang datang.
"Hallo papa mama pulang"
Pria paruh baya yang mengenakan setelan jas kantor terlihat disana, disusul wanita yang nampak masih bugar mengenakan dress maroon dibelakang lelaki itu.
"Tumben cepet"
Mei segera berhambur ke pelukan kedua orang tuanya melepas kerinduan yg selama ini ia pendam.
"mei itu cowok siapa? Udah punya ya?" Goda mama mei melirik kearah Rico yang tersenyum.
"Loh nak Rico kok disini?" Ucap papa
"Hah kamu udah kenal mas?"
"Dia anak temen bisnis papa ma"
"Owh"
"Assalamualaikum om, Tan saya Rico temen nya mei"
"Lebih dari temen juga gak papa kok ric hehe" jawab mama Mei
"Ih apaan sih mama kok gitu"
"Hehe otw Tan"
"Bagus bagus mama sama papa restuin kok kalian Yaudah ya mama papa ke kamar dulu capek"
"MAMA!!" kesal Mei, tapi teriakannya dibalas juluran lidah oleh sang mama.
"marah ya mei?"
"Gak tapi nesu"
"Sama aja anjer"
"Yodah dah malem pulang Sono" usir mei
"Ngusir lo?"
"Iya kenapa?"
"Dih ma calon pacar kok gitu"
"Ih paan si keluar keluar sono"ujar mei sambil dorong badan Rico
"Iya iya yodah gue pulang ya besok gue jemput"
"Gak mau"
"Gaada penolakan"
"Dih pemaksa"
"Biarin dah gue pulang bay"
"Yodah sana pergi pergi"
"Yaya JAN KANGEN"
"Ish paan coba"
Rico pun keluar dari kediaman Mei. Senyum misterius ia keluarkan tanpa sepengetahuan Mei. Jika kata kaito kid ini adalah poker face.
- kamar Mei -
"Hah capek juga, tadi udh putus ma jojo tapi kok gue gak ngerasa sakit ya? Atau karena gegara ada
Rico gue jadi lebih tenang ya? Gak deh gak eh tapi mungkin aja ah tau ah" gumam Mei.
Tink..
"Sapa nih wa gue"
WhatsApp
Rico?
P?
Tari ♡
WOY anjer ya lu kacang gue?
#jomblokaraten!
Rere:paan sih lu sat?
"Hem buka yg mana dulu yah?grub ae deh" dialog mei
#jomblokaraten!
Rere
Paan sih lu sat??
Lah emang paan re??
Tari ♡
P✔
P✔
P✔
P✔
Sat✔
Bangsat✔
Anjer kagak dijawab✔
WOY✔
Heh✔
Sat✔
Kuah bakso✔
WOY Anjer ya lu kacang gue✔
Paan sih lu spam✔
Gak papa gue gabut
Hehe✔
Bangsat lu✔
Eh iya lu tadi jalan ma
Rico?✔
Gk tapi kok lu tau?✔
Heleh alesan Lu, tau kan kang gosip
Mira?dia yg sebar✔
Ohh✔
Oh?heh mei Mira itu suka
Sama Rico jadi lu kudu
Ati-ati ma dia besok Jan
Jauh-jauh dari gue ngerti?✔
Iya ustadzah✔
Hem✔
Rico
P✔
Hm?✔
Gue kira lu tidur trus
Mimpiin gue✔
Dih ogah
Masa?udah direstuin loh
Kita✔
Gak tuh✔
Iya✔
Udah gue mo tidur bye✔
Have nice dream Jan lupa
Mimpiin gue ya✔
Gak akan✔
Dih paan mimpiin dia?
Mending gue mimpiin
Yoongi oppa -mei
Hehe lucu juga mei jadi
Tambah pengen mepet dia -rico
--