Sesampainya di Starbucks mobil yg dikendarai Mei dan Tari berhenti ditempat parkir yg
pas.setelahnya mereka segera turun dari mobil.
"Hah, akhirnya Sampe juga" ujar tari setelah menutup pintu mobil.
Tapi setelah mengucapkan itu mata tari menyipit melihat 2 sosok laki-laki tampan berjalan ke arah
mereka dan ingin masuk ke Starbucks. Yang kebetulan juga Tari sedang berdiri dekat dengan pintu masuk.
"Anjir Ganteng bat dah" ucap tari
"hum?"
**
"Eh mad itu mei sama tari bukan si?" Tanya Rico, matanya menelisik dua sosok gadis yang juga
menatap kearahnya.
"Mana-mana"
"Noh" Rico menunjuk kearah depan.
"Wah kesana yuk sekalian modus kan kita gak cupu lagi" ujar Ahmad
"hayuk dah"
Mereka berdua pun berjalan menghampiri dimana Tari dan Mei berdiri. Aah.. tidak lupa tampang cool
yang mereka pancarkan.
"Hai" sapa Ahmad ketika sudah sampai tepat dihadapan Tari.
"H-hai"
Haduh gans banget dah yaoloh ciptaan Tuhan -batin tari
"Mm kalian mau masuk?"
"Eh iya"
"Yaudah bareng aja yuk sama kita" tawar Ahmad
"Ayuk Ayuk" jawab tari
Mei langsung nepuk jidatnya,untung gak diliat sama mereka, Setelah masuk tari memesan pesanan, sedangkan mei mencari tempat duduk.
"Em gw duluan ya" pamit tari setelah pesanan yang dia pesan sudah jadi.
"Eh iya"
Tari pergi dari meja kasir menuju meja pilihan mei dan ikut duduk manis disana.
"Haduh senyum nya itu Lo co manis banget gak kalah sama wajahnya"ucap Ahmad
"Makasi mbak" bukannya menanggapi ujaran Ahmad, Rico bahkan tak peduli sedikit pun.
Kini mereka berdua sudah memegang pesanan masing-masing tinggal mencari tempat untuk duduk saja.
“mad cari tempat duduk" ujar Rico
"Kenapa gak duduk di deket mei sama tari aja?" Tawar ahmad
"gas"
Sedangkan itu, kondisi meja dimana Tari dan Mei duduk.
"Anjir anjir anjir"
"Sumpa Gans bgt deh mereka mei lu gak terkesan dengan kegantengan mereka berdua?"
Mei hanya menggeleng kan kepalanya dgn wajah datar khasnya.
"Ih lu mah Sampe kapan si tu muka ganti eps ha? Datar Mulu kagak senyum senyum"
"Emang wajah gw sinetron?"
"Iya sinetron ceritanya seorang perempuan dengan wajah datar kemudian mendapatkan karma
karena tidak tersenyum" kesal Tari.
"Ada emang?"
"Au ah bodo"
Tari memilih meminum kembali kopinya dengan perasaan kesal. Heran dia kenapa bisa berteman
dengan makhluk separuh es kutub seperti Mei.
"Iya-iya ngambek"
"Kagak"
Setelah perdebatan antara tari dan mei telah usai tiba-tiba dua org laki laki datang menghampiri
mereka.
"Permisi kami boleh duduk disini gak?"
Sontak kedua perempuan itu mendongakkan kepala mereka agar bisa melihat dengan jelas siapa yang bertanya.
"Eh kalian boleh boleh silahkan" ucap tari
Mei hanya menatap mereka datar dan memilih melanjutkan minum daripada harus menatap mereka. Kedua laki-laki itu tersenyum dan segera duduk di kursi kosong yang tersisa.
"Oh iya kita belum kenalan ya?" Ucap tari
"E-eh iya ya" jawab Ahmad
Mampus gimana nih -batin Ahmad
Duh gimana ni alasannya keburu dijawab iya lagi sama si Mamad -batin Rico
"Jadi siapa nama kalian gua tari ini mei"
"Ah iya kenalin gua Rico ini Ahmad"
Seketika Ahmad nginjek kaki Rico yang ngebuat Rico tereak..
"ANJING BGST GOSAH NGINJEK KAKI GUA JUGA KALI KANG SOMAY" ucap Rico menatap
sinis sang pelaku disampingnya.
"Ha?sapa yg nginjek kaki lu ih gr banget jadi org" ucap ahmad
"Halah bodo mad bodo serah lu kagak usah Dateng ke rumah gua lagi kagak usah curcol Mak Dedeh
ma gua lagi kalo mo minta maap beliin jajan besok dikantin" jawab rico
"Haha kalian kalo berantem lucu juga, ngomong-ngomong nama kalian hampir sama kayak nama temen aku" ujar tari
"Sapa emang?" Tanya ahmad
"Dia nerd gitu sih kasian, tapi kalo gak pake kacamata kayaknya dia Ganteng deh" jawab tari
Yaiyalah org nerd itu sekarang ada didepan mata lu kali bambank -batin Ahmad
"Oh sekolah kalian dimana emang?" Tanya Rico
"Em sekolah di di dimana mei? Kok gua lupa sih nama sekolah kita ya?" Tari menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan menoleh kearah Mei untuk menjawab pertanyaan Rico.
"Ogeb,SMA Brawijaya"
"Hehe ya itu lah namanya"
"Ohh ngomong-ngomong kek nya kita bakalan pindah sekolah ke sana deh"
"Ha?kapan kalian pindah?" Tanya tari
"Gak tau sih hehe" jawab Rico
"Owhh"
"Em mei kok lu gak ngomong sih dari tadi Starbucks nya gak enak emang?" Tanya Rico
"Enak" jawab mei
"trus?"
Tari sedikit melirik pembicaraan keduanya. Dasar, Mei ini terlalu menutup diri untuk laki-laki. Lihat,
sekarang ia seperti acuh tak acuh pada Rico.
"Eh maaf co mei emang gitu orgnya, datar banget kaya triplek hehe"
"Oh dari dulu kah?" tanya Rico kepo
"em.. enggak sih, sejak putus sama mantan pacarnya si Hendri" ucap tari
Sontak mei menginjak kaki tari dan menatap marah kearah tari.
"Aduhh aduh aduh ampun Mak ampun ya deh tari salah udah udah sakit anying kaki aing" ucap tari
"Lu ngapa dah tar?" Tanya Ahmad
"Eh gak papa hehe"~ucap tari sambil melirik ke arah mei.
"Gua pulang" pamit mei
"Eh etdah ngambek dia,eh kami pergi dulu ya dah"
Tari tersenyum ramah pada Rico dan Ahmad sebelum pergi menyusul Mei.
"Woy tungguin gua kali mei etdah"
"Hah cantik gak sabar besok ketemu hehe"
"Ye dasar bucin tari"~rico
--