6.2

1347 Kata

"Permisi, Mbak." Riana yang sedang mengusap kepala Chandra itu lantas menempelkan jarinya ke mulut. Memberitahu pada seseorang yang sedang berdiri di luar pintu agar tidak berisik. Sebuah anggukan kecil Riana terima, yang akhirnya membuat wanita berbadan dua itu turun dari kasur. Melangkah keluar dengan kaki yang berjinjit. Berusaha tidak menimbulkan suara yang membuat Chandra kembali bangun. Sebab wanita itu baru saja tidur tadi. Cukup lama Riana harus berada di samping Chandra. "Eh, iya, Kak Rima? Ada apa?" Tanya Riana. Tangannya menutup pintu kamar perlahan. "Di luar ada tamu, Mbak." "Siapa? Temennya Mas Geo?" Gadis dengan daster merah mudanya itu menggeleng pelan. "Sepertinya teman Mbak Chandra, Mbak." "Ada laki-lakinya?" Rima mengangguk. Menarik napas panjang, Riana lantas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN