8.4

1351 Kata

"Saya alasan lain Chandra." Uhuk.. Chandra mengusap bibirnya yang berhasil terbatuk kuat. Matanya memerah karena rasa pedas menjalar ke tenggorokannya. Rangkulan hangat namun mampu membuat bulu kuduk Chandra meremang itu semakin kuat. Belum lagi sekarang disertai usapan lembut. Tangan lelaki itu yang terbebas lainnya memberikan segelas air minum. Yang langsung diterima Chandra. "Mas Revano?!" "Apa sayang?" Tanya lelaki itu dengan seringai kecil. Chandra membulatkan matanya saat Revano malah tersenyum semakin misterius. Tangan Chandra yang memegang pisau untuk memotong bakso itu gemetar. Matanya masih terfokus pada wajah Revano. Melupakan Deri yang kini menatap keduanya kebingungan. "Om ini siapa? Kakaknya Chandra?" Tanya Deri santai. "Sembarangan! Mana ada Kakak! Ganteng banget

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN