3.5

1352 Kata

Kedua tangan besar itu saling menggenggam. Memberi salam satu sama lain dengan tegas. Kedua pasang mata yang bersamaan menatap terlihat baik-baik saja. Berbeda dengan hatinya yang terlihat ingin berontak. "Bagaimana kabarnya, Mas?" Tanya salah satu dari mereka dengan sopan. "Alhamdulillah, baik. Bagaimana dengan kamu? Mas lihat sih, kamu baik-baik saja," jawab pria di depannya dengan suara menyindir. Revano hanya mampu tersenyum pelan. Ia tahan jiwa bar-barnya untuk tidak menyerang pria ini. Karena jika sampai ia ikut baku hantam, maka hilanglah harapan. "Alhamdulillah, Mas. Mari duduk, Mas. Pesan makanan yang Mas suka." Kekehan kecil terdengar meremehkan. Tahan, Revano.. Baru akan membuka suara, pria itu kembali menutup mulutnya dan tersenyum miring. Revano mengernyit. Pria itu t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN