Adi pun kagum melihat model bh dan celana dalam Erni yg di tangannya.
Ternyata Erni selain cantik dan sexy juga mempunyai selera model pakaian dalam yg tinggi.
Kebanyakan model celana dalam dan bh Erni adalah model g string.
Adi punya kesimpulan kalau Erni termasuk wanita yg memiliki nafsu birahi yg besar.
Memikirkan itu penisnya Adi mulai menggeliat lagi di balik celananya.
Adi adalah termasuk pria yg tidak suka pakai celana dalam.
Jadi penisnya bisa bergerak bebes di balik celananya yg semua ukurannya Adi sengaja model yg longgar.
Sekilas Erni melirik Adi yg sedang memperhatikan sambil tersenyum penuh arti.
" Echm.... Makasi ya Adi Uda bantu aku" Erni membuka suara yg membuat Adi agak kaget. "Eh iya mbak" jawab Adi.
"Masuk yuk nanti jadi kehujanan kita di sini" kata Erni sambil tertawa kecil.
adipun ikut tertawa karena tersadar kalau tujuan mereka kan mau mengangkat jemuran tapi malah mulai kebasahan kerena hujan mulai deras.
Adi mengikuti Erni yg buru-buru masuk rumahnya.
Dari belakang mata Adi memperhatikan p****t erni yg juga sangat padat berisi.
Pantatnya geal geol saat berjalan, membuat pikiran Adi semakin ngeres.
Pakaian mereka nampak agak lembab karena guyuran hujan yg mulai lebat.
Terlihat oleh Adi bh bagian belakang Erni serta celana dalam warna hitam Erni ter tampang samar-samar dibalik pakaian Erni yg sudah basah.
adi pun larut dalam khayalan fantasi seks nya. "Andai saja aku bisa menikmati tubuh indah ini alangkah beruntungnya aku" kata adi dalam hati.
Sesampai didalam rumah Erni langsung menuju kamar tidurnya.
Adi agak sungkan ikut masuk kekamar Erni. Karena di tidah biasa masuk kamar orang lain tanpa izin dari yg punya rumah.
"Langsung aja di letakkan dikamar Adi ga usah malu, ga apa apa kok!" terdengar suara Erni dari dalam kamar.
setelah mendengar permintaan Erni akhirnya Adi masuk ke kamar Erni.
Tercium bau wangi parfum yg sangat nyaman. Mata Adi melihat sekeliling kamar Erni sangat rapi dan ditata sangat indah.
Tempat tidurnya juga sangat lebar,Di ujung kamar ada kamar mandi yg di disain modern.
Di atas kamar rias Erni terlihat bermacam kosmetik yg mahal.
Di sana juga ada sebuah foto Erni dan mendiang suaminya.
Setelah meletakkan semua jemuran Erni,adipun beranjak keluar kamar dia agak risih lama-lama berada di kamar Erni.
Setelah berapa saat Erni pun ikut keluar kamar sambil membawa dua buah handuk.
" Adi keringin dulu badanmu pakai handuk ini nanti masuk angin lho" kata Erni sambil menyerahkan handuk pada Adi.
" Ga usah mbak cuma basah dikit koq" jawab Adi.
" Udah pakai aja jangan malu malu ah..." Kata Erni lagi.
Akhirnya Adi pun mengambil handuk yg di berikan Erni.
Lalu di mulai mengeringkan rambut yg agak basah.
"Wangi sekali handuk ini" kata adi dalam hati.
" Adi makasih udah bantu aku,maaf udah merepotkan" kata Erni.
"Iya sama-sama mbak, saya ga merasa direpotkan kok mbak kan wajar sebagai tetangga kita saling bantu, lagian siapa sich yg bakalan tega melihat wanita secantik mbak kesusahan" canda adi.
" Ah kamu bisa aja Adi, masa aku jelek gini dibilang cantik" kata Erni merasa tersanjung mendengar pujian dari Adi.
" Lah beneran koq mbak saya serius kalo mbak itu bener benar cantik dan sangat sexy, kalau ada yg bilang mbak jelek berarti mata orang itu sudah rusak"tambah Adi lagi.
"Jangan memuji terus nanti aku ngelunjak lho "kata Erni sambil pura pura malu sambil menutup wajahnya dengan handuk.
Melihat itu Adi malah jadi tertawa terbahak2 begitupun Erni.
"Silahkan duduk Adi! Jangan pulang dulu harinya masih hujan nanti aku buatkan kopi sebagai tanda terima kasih ku atas bantuan mu tadi, tapi aku ganti baju dulu ya "kata Erni mempersilakan Adi untuk duduk di kursi ruang tamu.
" Ga usah repot-repot mbak tapi Keluarin aja sekalian yg ada" canda adi.
" Iya nanti aku keluarin semuanya buat kamu" balas Erni sambil tersenyum bibir yg merah muda alami dan dan giginya yg putih tersusun rapi membuat senyumnya tambah manis.
" Aku kekamar dulu ya awas jangan ngintip nanti bintitan lho " canda Erni lagi sambil beranjak masuk kamarnya.
Entah sengaja atau tidak pintu kamar Erni hanya tertutup setengah.
Awalnya Adi tidak menyadari sama sekali tapi lama kelamaan matanya tidak sengaja tertuju ke arah kamar Erni.
Terlihat oleh Adi ,Erni perlahan membuka pakaiannya satu persatu mulai dari baju,celana dan diteruskan kedua pakaian dalamnya.
Terlihat jelas oleh Adi pemandangan sangat menakjubkan itu.
Erni mulai mengeringkan rambut selanjutnya wajah dan berlanjut ke leher di teruskan ke sepasang payudaranya yg sangat indah.
tergelantung kulit payudaranya putih dan di hiasi p****g s**u yg mungil dengan warna yg juga merah muda seperti bibirnya.
Wajarlah p****g payudaranya masih kecil karena di belum pernah menyusui bayi.
Karena dia belum punya anak dari hasil perkawinan dengan suaminya.
Adi yg melihat dari arah ruang tamu menjadi menelan ludahnya dan jakunnya jadi turun naik.
Erni sepertinya sengaja merangsang Adi yg dari tadi memperhatikan Erni dari luar.
*****
Bersambung ke part 3