Erni janda kesepian part:4

1045 Kata
Mereka saling berciuman, mengulum menghisap bibir dan lidah satu sama lain. Erni sangat menikmati setiap hisapan Adi dengan memejamkan mata nya. Aroma wangi nafas dan parfum Erni membuat Adi semakin barnafsu. Dan tiba tiba saja Adi menghentikan ciumannya seperti nya dia tersadar atas yg sedang dia lakukan. Adi melepaskan kulumannya dari bibir Erni. Sambil bergeser agak menjauh dari Erni. Erni yg tengah dilanda nafsu birahi nampak kecewa karena hal yg sudah sangat lama dia tidak rasakan dan sekarang sudah dia dapatkan lagi sekarang berhenti begitu saja. Ada raut kecewa di wajah Erni. " Maaf mbak saya ga maksud kurang ajar seharusnya saya tidak melakukan itu tadi, tapi entah mengapa saat kita berdekatan tadi saya begitu saja melakukannya mbak"kata Adi dengan suara yg gugup sambil menatap wajah Erni yg mulai nampak sedih lagi. " Kenapa Adi? Kamu jijik ya sama aku?ternyata benerkan? Ga akan ada laki laki yg suka sama janda seperti aku buktinya kamu aja jijik lihat aku. Jadi semua yg kamu katakan tadi hanya omong kosong belaka!" Tangis Erni pecah lagi. entah karena memang dia sangat sedih karena keadaannya ataukah karena hasratnya sedang menyala tapi tiba tiba terhenti Tampa sebab. "Bukan begitu mbak, saya sama sekali ga ada perasaan jijik sama mbak, mustahil rasanya bahkan siapapun laki laki yg berada di posisi saya saat ini pasti akan merasa beruntung bisa berdekatan dengan wanita cantik dan sesempurna mbak Erni, tapi saya merasa tidak pantas saja melakukannya mbak apalagi kita baru beberapa jam yg lalu baru bertemu. Dan saya tidak mau dianggap hanya memanfaatkan keadaan mbak. Saya sangat menghormati mbak sebagai seorang wanita. Itulah sebabnya saya berhenti. Dan asal mbak tau saya sejujurnya sangat sayang sama mbak. tapi saya tau diri saya ini siapa" kata Adi sambil kembali mendekat pada Erni sambil menggenggam tangan Erni kembali yg tadi sempat di lepaskan. "Benarkah kamu suka sama aku Adi? Apa kamu ga menyesal suka sama aku yg statusnya seorang janda? Apalagi kamu masih bujangan?kata Erni di sela tangisannya seakan dia tidak percaya atas apa yg telah Adi katakan padanya. " Saya berani bersumpah mbak" kata Adi lagi. Mendengar jawaban Adi Erni menghentikan tangisannya sambil tersenyum di tiba tiba saja langsung memeluk Adi yg berada di sampingnya. Adi membiarkan Erni memeluknya sambil mengusapkan tangannya di punggung Erni yg terasa sangat lembut. Adi tersadar ternyata Erni tidak pakai bh di balik pakaian tidurnya saat Adi mengusap pundak Erni untuk menenangkan perasaan Erni yg saat ini dilanda kesedihan. Hembusan nafas Erni terasa di pundak Adi begitupun sisa sisa air matanya Erni agak membasahi pundaknya Adi. Hangatnya hawa tubuh Erni dan p******a Erni yg menempel ketat di d**a Adi terasa lembut dan kenyal apalagi saat itu hanya di batasi baju tidur dan kaos tipis yg mereka pakai membuat gairah Adi bangkit lagi. Tapi Adi berusaha untuk tenang meski nafsunya mulai bergejolak. "Aku juga merasakan hal yg sama Adi, aku juga saya sama kamu. Jangan kamu menganggap semua wanita itu sama Adi. Aku tidak memandang harta Adi. Asalkan laki laki itu tulus mencintai aku dan terima aku apa adanya, aku akan pasrahkan semua yg aku miliki padanya Adi" terdengar suara Erni agak tenang dan isakan tangisannya juga sudah mereda. Jantung Adi seakan meledak mendengar pernyataan Erni yg ternyata juga suka padanya. Dan tiba tiba saja Erni merangkul leher Adi kemudian Erni mengarahkan bibirnya kebibirnya Adi. Adi menyambutnya dengan agak gugup. Perlahan mereka mulai berciuman lagi semakin lama semakin panas, Erni senang karena ternyata Adi sudah berpengalaman dalam berciuman. Apalagi erni jarang sekali mendapatkan ciuman seperti itu dari mendiang suaminya. bunyi cipokan mereka terdengar di sela suara derasnya hujan. Kemudian Erni mengambil tangannya Adi lalu mengarahkannya ke dalam baju tidurnya. Adi hanya menurut saja apa keinginan Erni. Dia seperti mendapatkan durian runtuh, hal yg beberapa jam yg lalu hanya ada dalam hayalan ya sekarang malah jadi kenyataan. Terasa lembutnya panyudara Erni dan kenyal saat jari dan telapak tangannya Adi menyentuh p******a Erni. Erni seakan meminta Adi untuk meremas payudaranya dengan cara menekan nekan tangan Adi. Adi langsung saja mengerti kemauan Erni, dengan lembut Adi mulai meremas-remas payudaranya Erni yg hanya bisa di genggam tangan Adi setengahnya saja karena ukuran p******a Erni lumayan besar. Kemudian Adi mencari p****g payudaranya Erni yg ternyata sudah mengeras dan ukurannya ternyata amat mungil. Adi memelintir p****g itu dengan pelan hal itu membuat Erni semakin menggila. Dia melenguh dan nafasnya agak tertahan matanya agak terpejam merasakan sentuhan tangan Adi. Karena posisinya yg kurang nyaman Erni berpindah kepangkuan Adi sambil ciumannya berhenti. Sekarang mereka saling berhadapan kedua kakinya Adi berada di antara kakinya Erni yg sekarang agak mengangkang. "Adi aku serahkan semua milikku untukmu seutuhnya, bawa aku terbang kesurga Adi" kata Erni lirih di tengah gejolak nafsunya. Adipun menganggukkan kepalanya. Merekapun kembali berciuman dengan ganasnya seakan tidak ingin kenikmatan itu terhenti. Erni Tanpa ragu menurunkan baju tidurnya setelah melepaskan kancing di bagian tengahnya. Sekarang hanya tinggal celana dalam saja yg menutupi bagian tubuhnya Erni Yg bagian tengahnya ternyata sudah mulai basah karena cairan kewanitaannya yg sudah mulai membanjir. Terlihat bagian vaginanya Erni agak menggembung dan tebal. Adi sangat takjub melihat begitu menggairahkan nya tubuh Erni. Tanpa di minta Adi kembali meremas payudaranya Erni dengan kedua tangannya. "Kamu cantik sekali mbak" kata Adi pada Erni. " Jangan kamu panggil aku dengan kata mbak lagi sayang. Panggil saja namaku bukankah aku sekarang sudah jadi milikmu seutuhnya? Jadi jangan panggil mbak ya sayang" kata Erni lirih di tengah menikmati remasan Adi di payudaranya. Adi pun mengangguk, "iya sayang aku cinta kamu Erni sayang aku janji akan berusaha membahagiakan kamu, aku sekarang juga milikmu seutuhnya" jawab Adi kembali seraya mengarahkan kecupannya keleher Erni perlahan berangsur kebawah menuju sepasang gunung indah dan putih miliknya Erni. Mendapatkan perlakuan seperti itu nafas Erni semakin sesak dia semakin terbuai gelombang kenikmatan yg Adi berikan. Giginya gemertak menahan gejolak nafsu yg makin lama makin menjadi. Adi pun demikian dia sangat menikmati lembut nya kulit leher dan kedua payudaranya Erni di ujung bibirnya apalagi ada terasa benda tebal lembur dan hangat menempel ketat di sepanjang penisnya yg dari tadi seakan akan meronta minta untuk di keluarkan. Erni menggoyangkan pinggulnya maju mundur terasa penisnya Adi begitu besar terselib di antara belahan vaginanya seakan membelah selangkangannya. Apalagi saat c******s nya menggesek batang penisnya Adi yg sekarang hanya di batasi celana dalam Erni dan celana yang di kenakan Adi. ***** Bersambung ke part 5
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN