Andini hampir tertawa kala itu. Ia melihat Debora yang kebakaran jenggot kali ini. "Madam gak kenal dengan orang ini?" tanya Andini seraya menunjuk Debora. Sesuai dengan ekspetasi Andini, respon Madam Angela pun menggeleng. "Maaf Nyonya, saya tidak kenal dengan customer ini." Debora pura-pura masih percaya diri. "Kenapa butik harus reservasi dulu, ruanganmu gak cukup?" sindir Debora. "Maaf Nyonya, bukan seperti itu. Tapi kita mengedepankan eklusivitas pelanggan. Debora pun tidak mengindahkan omongan dari Madam Angela selaku owner butik dan salon itu. Ia main nyelonong masuk tanpa permisi. Berharap akan dilayani dengan baik. "Nyonya!!" "Biarkan dia masuk, Madam. Itu adalah gundik dari suami saya," bisik Andini. Madam Angela pun menganga. "Serius Nyonya?" tanyanya seraya merapa

