"Ayo nih ambil tabletnya. Coba deh kamu analisis kira-kira gimana?" tanya Andini. Terjebaklah si Debora dalam kebohongan yang sendiri. Bahkan Bram sampai mengangguk setuju. "Iya Debora, coba. Aku baru tahu kamu ternyata lulusan Cambridge. Barangkali kamu jauh lebih jago daripada Andini," ujar Bram terlihat bangga. Debora memegang tengkuknya, ia dengan ragu menerima tablet iti dari tangan Andini. "Kita mau lihat ya Mas Bram. Kayanya kalau Debora lebih Oke, aku bisa kegeser nih," ujar Andini pura-pura ikut dalam permainan Debora. "Kamu saja Andini, aku lagi tidak mood," alibi Debora memberikan lagi tablet tersebut. "Cepat, singkat aja. Jelasin ke kamin singkatnya gimana." Andini tersenyum remeh saat ini. "Mampus kamu gundik murahan. Orang cuma tamatan SMA aja belagu ngaku kuliah di

