“PELAYAN!”
Kimberlly yang sedang berjalan bersama Zivora ke arah kamar Ashura menghentikan langkah. Mereka menatap seorang pelayan yang segera berlari memasuki kamar, dan masih termenung.
Sementara Zivora yang mengenal jelas suara itu ingin melanjutkan langkah, ia tak berjalan lagi kala tangan Kimberlly yang sedang berpegangan dengannya tidak juga terlepas.
Ia menatap ibu barunya itu, berharap sebuah penjelasan yang valid tentang kelakuan sang ibu yang masih menahan tangannya.
“Mom? Sebaiknya kita segera ke kamar Ashura. Aku khawatir,” ujar Zivora.
Tetapi ... Kimberlly masih terdiam. Entah kenapa ia menjadi sanga khawatir kepada Ashura. Wanita itu bahkan tak bergerak karena pikirannya yang sedang kacau.
Ada apa?
Apa yang terjadi?
Kimberlly menatap lebih jeli, baru saja ia ingin m
