Nada Pov.
Aku menghela nafas lega setelah semua yang aku lalui. Menyingkirkan para pemegang saham yang menghambat langkahku dalam memimpin perusahaan adalah hal yang harus disyukuri. Yang memang itulah yang kami lakukan sekarang. Aku mengajak team ku ke ruang CEO. Pak Roby, dan Maya nampak merayakan keberhasilan lolosnya perusahaan dari krisis sedangkan John merayakan keberhasilan mendapatkan saham Pratama. Keduanya merayakan hal yang berbeda tapi tidak masalah karena keduanya berada dari sisiku. Lagi pula aku melakukan semuanya untuk mengamankan perusahaan dari pihak luar yang memiliki potensi mengancam. Apalagi sekarang saham Pratama sudah berada di keluarga sendiri jadi aku serasa tidak memiliki beban.
"Selamat untuk keberhasilanmu Nada. Kau sangat brilian," ucap Roby. Dia memberiku j
