Fantasi nakal menggelayut tanpa henti di otak Irvan. Dia menyukai kompromi yang mudah ini. Ternyata gadis ini bukan gadis yang rumit. Irvan memang tidak suka hal rumit, karena ia bukan pria yang terbiasa menyelesaikan sesuatu dengan lembut jika hal yang ia inginkan terlalu rumit. Irvan mengawasi Jingga seperti seekor elang yang mengincar mangsa. Ia ingin sekali menikmati kemenangan yang mudah ini dengan menyambar gadis di depannya. Irvan memang sangat ingin menikmati Jingga seperti serigala liar yang berpesta. Namun ada banyak tuntutan dalam hidupnya yang membuatnya harus menahan diri seperti ini. "Satu minggu lagi kamu harus siap mendaftarkan pernikahan kita Jingga. Di catatan sipil," perintah Irvan mutlak. Dalam hal ini ia tidak meninggakkan kompromi. Jingga tidak memiliki alasan untu

