Ada waktu beberapa menit sebelum Jingga harus datang ke kantor, beruntung ia sudah sampai di rumah Nada. Gadis itu menyambut Jingga dengan antusias. Apalagi yang berkaitan dengan bukti pembunuhan Mei. "Aku senang kamu mendapatkan bukti ini Jingga." "Yah, aku sekarang tinggal mendapatkan rekaman ia mengatakan dengan mulutnya sendiri jika dia yang merencanakan pembunuhan pada ayahku. " Jingga tidak sabar menunggu hal itu tiba. "Nada, aku kemari hanya untuk memberikan nota ini. Aku harus kembali ke kantor," ucap Jingga. "Itu tidak masalah. Tapi apa aku harus mengirim surat teror lagi?" tanya Nada. Dia mengirim surat itu melalui kotak pos sehingga tidak bisa dilacak oleh Mei. "Ya, wanita itu sangat tangguh. Dia bahkan tidak perduli dengan surat teror maupun bayangan yang sudah kita set

