Pemandangan Evan dan Jingga yang berderak di tengah para tamu menjadi satu - satunya yang tergambar di mata Jane. Ia mengaga dengan kekalahan memalukan yang ia alami saat ini. Cukup kagum namun enggan untuk mengakui sebab baginya itu masih belum cukup untuk membuatnya benar - benar mengaku kalah. Butuh lebih dari sekedar menaklukan kakek Kennedy untuk membuatnya mengakui Jingga adalah lawan yang kuat. Sebab Ada satu lagi yang akan ia lakukan sebelum ia benar - benar mengaku kalah untuk babak ini. Jane ingin membuktikan jika dia tidak bisa dikalahkan dengan mudah. Jingga hanya beruntung, dan keberuntungan tidak akan datang dua kali. "Baiklah kau boleh menghela nafas untuk saat ini tapi bersiaplah. Aku memiliki kejutan untukmu." Pihak media yang tadinya akan mngambil gambar Evan dan Jane

