Marriage Proposal

1418 Kata

"Sialan!" Pria itu menendang koper miliknya dengan cukup kasar karena kesal. Suaranya yang cukup lantang, dan suara sepatunya yang bertemu dengan koper membuat beberapa orang menatapnya dengan pandangan aneh. Arya menyadarinya, sedikit malu dan mulai mendinginkan kepalanya. Ia sangat marah karena penerbangan malam itu harus ditunda karena cuaca yang buruk. Mau tak mau, ia harus menunggu penerbangan besok pagi karena penerbangan malam itu adalah penerbangan terakhir yang harusnya tersedia. Arya menghempaskan tubuhnya, duduk di atas kursi ruang tunggu. Ia sangat malas jika harus kembali ke hotel. Terlalu rumit jika bertemu dengan Laras lagi. Akhirnya pria itu memutuskan untuk menunggu saja di bandara dan mengambil penerbangan paling pagi ke kotanya. Pria itu memijat pelipisnya yang teras

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN