Dia terkulai lemah di atas d**a pria muda dan tampan itu. Napasnya kembang kempis. Buliran keringat masih terus mengalir meski pendingin udara telah disetel ke suhu yang paling dingin.
Baik dirinya maupun sang suami tampak kelelahan setelah pertarungan mereka yang cukup sengit. Beberapa kali gadis itu menggeliat ingin melepaskan diri dari pelukan pria itu. Namun dengan posesif pria itu tidak mengizinkannya beringsut barang sedikit pun. Arya mengungkung sang istri seolah tidak akan ia lepaskan lagi.
"Saya tidak menyangka jika Tuan memiliki kamar privat mewah seperti ini," ucap Lovi penuh rasa takjub.
"Yah, Kamu tahu sendiri. Pekerjaanku kadang sangat banyak hingga menuntut aku untuk lembur sampai malam. Jika sudah terlalu larut malam dan kelelahan, apalagi yang harus aku lakukan kecuali
