30

1547 Kata

"Cuma dua hari satu malam kan?" tanya Aruna. Karena sebelumnya mereka bukannya membahas workshop dan malah sibuk menggunjing Sania sebelum kemudian ketahuan dan disuruh bubar dengan sindiran pedas, akhirnya kini mereka bertiga membahas kembali masalah workshop saat makan siang. Tempat yang kali ini mereka pilih sebagai tempat makan siang adalah sebuah restoran iga yang tidak jauh dari kantor. "Iya, kita nginep sehari terus siangnya pulang. Kegiatan utamanya seminar sama semua divisi, tapi diluar itu kita punya banyak waktu bebas setelah main game. Gitu-gitu sih," balas Ica. Aruna mengangguk, dengan sendok yang ada di tangannya dia mengambil nasi dan iga bakar dari piring yang ada di depannya. "Syukur deh kalau cuma dua hari. Pusing banget enggak sih kalau sampai berhari-hari gitu," u

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN