Vania tidak beranjak dari ranjangnya. Ia hanya duduk dengan punggung bersandar pada kepala ranjang yang beralaskan tumpukan bantal di belakangnya. Ia menarik selimut tipis untuk menutupi tubuh polosnya dan menunggu Rasmi datang menghadapnya. Gadis pelayan itu memasuki ruang kerja Galaksi dengan wajah tercengang. Tanpa bertanya ia sudah bisa membayangkan bahwa semalam telah terjadi pertempuran yang menakjubkan dari sepasang suami istri tersebut di dalam ruangan itu. "Ada apa, Rasmi?" Suara Vania menyentakkan pikiran Rasmi terhadap ruangan tersebut. Gadis bertubuh kurus itu membungkukkan sedikit tubuhnya dengan gugup. Kedua tangannya membawa nampan yang berisi satu mangkuk keramik yang berisi sup ayam ginseng ke hadapan Vania. “Ny-Nyonya Muda, maaf mengganggu waktu Anda. Tadi Bu Lastri m

