BAB 2

1073 Kata
RAUL POV Keesokan harinya saat aku tiba di perusahaan, aku melihat Ellen yang sedang berjalan ke arahku. Ia terlihat sangat mempesona. " Hai Raul!" Ellen menyunggingkan senyumannya yang sangat memukau dan membuat jantungku berdebar sangat kencang " Miss Smith, anda terlihat sangat cantik" Aku melihat Ellen yang tersipu malu mendengar perkataanku. Dan aku sangat bingung dengan perasaanku yang tidak menentu ketika melihat Ellen dengan parasnya yang sangat cantik. " Terima kasih Raul! Kau sangat pintar dalam memuji seorang wanita" "Pagi ini anda ingin saya antar kemana?" " Jam 9 aku meeting dengan klienku yang datang dari Jepang di Restoran Fukushima. Apakah kau sudah sarapan?" " Saya sudah sarapan, Miss Smith" " Sayang sekali padahal aku ingin mengajakmu sarapan di kantin" " Bagaimana kalau saya menemani anda sarapan?" " Ide yang sangat bagus! Aku senang jika ada yang menemani karena setiap hari aku selalu sarapan sendiri" " Memangnya keluarga anda dimana?" " Semua keluargaku berada di Belanda. Kebetulan aku diterima bekerja di New York sehingga aku memutuskan untuk meninggalkan orang tuaku" Aku bisa merasakan kesepian yang dialami Ellen. Aku pun juga meninggalkan tempat asalku dan memilih tinggal di New York untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. " Saya rasa orang tua anda pasti sangat merindukan kedatangan anda ke Belanda" " Tentu saja. Setiap hari mereka menelfonku dan mengatakan jika mereka sangat merindukanku" Aku merasakan kenyamanan saat bersama Ellen. Dia seorang wanita yang sangat lembut dan tutur katanya yang sangat sopan. Sangat berbeda dengan mantan bosku yang dulu. Setelah menemani Ellen sarapan, aku mengantarnya ke restoran Fukushima. " Aku ingin kau menungguku di tempat parkir. Mungkin 1 jam lagi aku akan kembali" " Baik Miss Smith. Saya akan menunggu anda. Jika anda membutuhkan sesuatu langsung hubungi saya" Saat Ellen hendak masuk ke dalam restoran, tiba - tiba ada mobil yang melaju kencang ke arah Ellen. Aku langsung berlari menyelamatkan Ellen hingga kami terguling di jalan. Secara tidak sengaja kami saling menatap satu sama lain hingga Ellen mencium bibirku. Aku langsung mendorong tubuhnya dan membuatnya kecewa. " Maaf Miss Smith. Tidak sepantasnya anda mencium saya. Bagaimanapun juga saya sudah menikah" " Baiklah kalau begitu. Maaf kalau aku lancang menciummu" Ellen segera berdiri dan pergi meninggalkanku dengan raut kekecewaan. *** RAUL POV Semenjak kejadian itu, Ellen mulai berubah dingin terhadapku. Aku hanya bisa pasrah jika ia ingin memecatku dan mengganti posisiku dengan orang lain Suatu hari aku melihat Ellen yang tampak pucat dan membuatku khawatir melihat keadaannya. " Miss Smith, sebaiknya kita ke dokter. Anda tampak pucat" " Tidak usah! Aku baik - baik saja! Aku tidak perlu perhatian darimu!" Tiba - tiba Ellen pingsan dan aku segera membawanya ke rumah sakit. Saat tiba di rumah sakit, dokter memberitahu jika Ellen kelelahan dan stress sehingga membuatnya pingsan. Tidak beberapa lama Ellen mulai sadar dan dia terkejut melihatku yang berada di sampingnya. " Kenapa aku ada disini? Sebenarnya apa yang terjadi?" " Anda tadi jatuh pingsan dan saya langsung membawa anda ke rumah sakit" " Terima kasih telah menolongku. Maafkan sikapku yang kasar terhadapmu" " Tidak apa - apa. Saya berharap anda cepat sembuh dan bisa kembali bekerja seperti biasanya" Tiba - tiba Ellen bangun dari ranjang dan memelukku dengan erat. Aku hanya bisa terdiam tanpa membalas pelukannya   RAUL POV Hubunganku dengan Ellen mulai membaik. Kami bekerja sama secara profesional meskipun aku tahu Ellen memiliki perasaan terhadapku. " Raul, bolehkah aku bertemu dengan keluargamu?" Aku sangat terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan Ellen kepadaku. Rasanya aku tidak sanggup membayangkan jika ia bertemu dengan istri dan anak - anakku "Mmm...sepertinya..." " Tidak apa - apa jika kau tidak mengijinkan. Aku mengerti" Aku dan Ellen terdiam selama perjalanan. Aku tidak ingin Anne salah paham terhadapku karena aku sangat menyayanginya. Setelah aku mengantar Ellen, tiba - tiba ada telfon dari Anne dan aku langsung mengangkatnya " Ada apa kau menelfonku?" " Leon..." " Ada apa dengan Leon?!" " Leon mengalami kecelakaan" " Apa?! Bagaimana bisa?!" " Aku tidak bisa menjelaskannya di telfon. Aku ingin kau segera ke rumah sakit" " Baiklah! Kirimkan alamat rumah sakit agar aku bisa kesana" Setelah mendapat alamat rumah sakit, aku segera berangkat tanpa memberitahu Ellen. **** Setelah sampai di rumah sakit, aku segera menjenguk Leon. Tiba - tiba Aku melihat Anne yang berlari ke arahku sambil menangis. " Kita harus segera mendapatkan uang untuk membayar operasi Leon. Jika tidak segera di operasi maka nyawa Leon tidak bisa di selamatkan!" " Kau tenang! Aku akan segera mendapatkan uang!" Akhirnya aku segera menelfon Ellen untuk meminta bantuannya dan ia mau memberikan uang untuk membayar biaya operasi Leon. Ellen menyuruhku untuk menjemputnya di kantor. Lalu ia menyuruhku mengantarnya ke bank untuk mengambil uang. " Cepatlah pergi ke rumah sakit. Tidak usah pedulikan aku. Aku bisa pulang naik taksi" " Terima kasih Miss Smith. Kalau begitu saya permisi" Akhirnya aku segera pergi menuju ke rumah sakit. Saat tiba di rumah sakit, aku langsung ke bagian administrasi untuk membayar biaya operasi Leon. " Akhirnya kau datang! Aku sangat panik memikirkan Leon" " Aku sudah membayar biaya operasi Leon dan ia akan segera di operasi" " Darimana kau mendapatkan uang sebanyak itu?" " Aku meminta bantuan kepada bos ku dan ia mau memberikan uangnya untuk membiayai operasi Leon" " Bos mu berhati mulia. Kita sudah terlalu banyak merepotkannya. Aku ingin sekali bertemu dengannya dan menyampaikan ucapan terima kasih karena telah menolong keluarga kita" " Suatu saat nanti kau bisa bertemu dengannya" " Benarkah? Aku tidak sabar ingin bertemu dengannya" Aku melihat kebahagiaan di mata Anne. Seandainya ia tahu perasaan Ellen terhadapku pasti ia akan sangat kecewa. *** Setelah beberapa jam menunggu akhirnya dokter keluar dari ruang operasi. " Kami sangat bersyukur dapat menyelamatkan anak anda. Ini semua berkat doa anda sehingga kami bisa menyelamatkannya" " Terima kasih telah menyelamatkan Leon" Tidak beberapa lama kami diperbolehkan untuk menengok keadaan Leon. Aku sangat bersyukur perjuanganku tidak sia - sia untuk meminta bantuan kepada Ellen. *** Setelah menjenguk Leon, aku kembali ke kantor untuk memberitahu Ellen tentang keadaan Leon dan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikannya. " Raul, mengapa kau kembali ke kantor?" " Operasi Leon berjalan lancar. Terima kasih atas bantuannya. Mohon maaf jika selama ini saya selalu merepotkan anda" " Aku tidak pernah merasa direpotkan olehmu. Aku sangat senang membantumu. Kau tidak usah sungkan untuk meminta bantuanku" " Apa yang harus saya lakukan untuk membalas kebaikan anda?" Tiba - tiba Ellen mendekatiku hingga tubuh kami saling berdekatan. " Aku ingin menciummu untuk yang terakhir kalinya" Akhirnya aku menyerah dan membiarkan Ellen menciumku
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN