Arisha tadinya ingin ikut lebih dulu berkumpul bersama yang lain. Namun, dia dan Babang masih punya misi lain untuk mengambil ponsel Arshi yang katanya sudah bisa nyala. Hal itu membuat Babang dan Arisha bergegas ke toko itu, melupakan banyak hal. Ponsel itu tak retak seperti semula. Dan menyala dengan cepat. "Makasih, ya, Bang. Udah nemenin." "Santai aja kali. Gue juga penasaran." Arisha hanya menampilkan sebuah senyum. Di rumah, dia berusaha membuka beberapa pesan yang langsung bermunculan. Arshi terlihat sudah lama tidak mempedulikan ponsel ini, sebelum kematiannya. "Haryaka? Haryaka siapa?" Tepat dua Minggu sebelum Arshi meninggal. Pesan dari Haryaka sering muncul. Mereka sering berinteraksi. Arisha mencoba mengecek nomornya, menyesuaikan dengan kontak di ponsel milik Arisha.

