24. Bukan Sebuah Mimpi

1006 Kata

Istirahat kedua masih sama, sama seperti istirahat pertama. Sama. Karena, tidak ada yang menenani Dara. Andien juga belum menjawab pesan terakhir yang dikirimkan oleh Dara. Dara mengaduk-aduk semangkuk bakso yang berada di hadapannya sekarang, tanpa ada niatan memakan bakso tersebut. Dara bingung harus apa sekarang! "Ih, kesel sama Andien deh!" rancaunya, kesal sendiri. Beberapa orang yang berada di dekatnya menengok, karena merasa aneh melihat Dara berbicara sendiri. Dara mengalihkan pandangannya menuju meja yang berada di ujung kantin. Orang yang duduk disana, sekarang tak pernah ganti. Membosankan. Dara juga dapat melihat bagaiman orang-orang disana yang sedang mem-bully salah satu siswi kutu buku di SMA Pahlawan. Dara mengambil gawainya dari saku rok abu-abunya dan mulai mengetik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN