29. Cinta?

1162 Kata

Dara mengacak-acak rambutnya frustasi. Bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit lalu. Tapi, tubuhnya masih saja menempel di bangku kelas. Rutukan dan makian terus terdengar di hatinya. Sungguh lelaki itu mempunyai tingkat menyebalkan yang sangat teramat tinggi. Kalau saja bukan karena Dino yang usil, Dara sudah bisa pulang dari tadi. Dara ingin menghampiri Vano ataupun Bryan pun, sepertinya sia-sia. Karena, mereka juga berteman dengan Darren yang pastinya akan membantu Darren dengan senang hati. Dara menidurkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangan yang bersedekap untuk menopang kepalanya. Hati Dara sama sekali tidak tenang, bila gawainya, tidak berada di tangannya. Banyak sekali rahasia di dalamnya, apalagi background benda ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN