"Di mana Kanaya?" gumam Andreas. Andreas mondar-mandir di depan kosannya, pria itu tidak bisa diam sejak tadi, dia gelisah, pikirannya masih berkecamuk tentang pernikahan Kanaya dengan Raja. "Gimana bisa sih, Kanaya nikah sama si Raja?" gumamnya. Andreas tahu bagaimana Raja, si playboy yang menyebalkan itu. 'Dia nggak pantas buat Kanaya!' batinnya. Andreas merasa tidak terima. Dia bertekad untuk mengejar Kanaya kembali. "Kanaya itu cucunya pemilik yayasan tempat gue dapet beasiswa, masa gue kalah sama si Raja?" gumamnya. Andreas merasa lebih pantas untuk Kanaya, apalagi dia melihat namanya tidak ada di daftar penerima beasiswa tahun depan. Padahal, dia baru setengah jalan untuk pendidikan spesialisnya. 'Gimana gue mau lanjut kuliah kalo nggak dapet beasiswa?' tanya Andreas dal

