"Kalau Mama cuma datang untuk menghina istriku, lebih baik Mama pergi, Raja gak butuh Mama!" Mata Kanaya membulat, ia menutup mulut dengan kedua tangannya. "Raja, Mama cuma ngomong fakta, istrimu itu bisu, mau ditaruh mana muka Mama," kata Ratu. Prang... Sekali lagi, Raja melempar benda ke lantai, kali ini gelas beling hingga pecah berkeping-keping. "Cukup Ma, Mama gak ada hak buat ngehina istri Raja!" tegas Raja. "Pergi!" "Raja," ucap Ratu tak percaya dengan sikap putranya. Kanaya di luar ruangan, ia menghapus air matanya dan segera masuk ke dalam kamar rawat Raja, ia tak mau Raja emosi dan membahayakan kondisinya. Ratu menoleh, begitu pun dengan Raja. Kanaya segera menghampiri Raja dan bingung harus bagaimana. Sampai kemudian, Raja meraih tangannya dan menggenggamnya. "Ko

