Bab 50

1026 Kata

'Hangat, bibirnya hangat,' batin Raja saat ia mulai merasakan bibir Kanaya. Sementara Kanaya, gadis itu justru merasakan sebaliknya. Bibir Raja terasa dingin pertama menyentuhnya. Ciuman kali ini berbeda dengan ciuman paksa saat itu. Kanaya hanya diam, dia tak tahu harus apa saat bibir Raja bergerak lembut di atas bibirnya. Hingga beberapa saat kemudian, Raja mengakhiri ciuman itu. "Kenapa hanya diam?" bisik Raja. 'Apa, aku harus apa?' batin Kanaya. "Balas, ikut bergerak seperti yang aku lakukan," ucap Raja. Susah payah Kanaya menelan salivanya, ia gugup, jantungnya berdebar hebat. Sampai kemudian, ia merasakan kecupan lagi di bibirnya. Seperti yang diminta Raja, ia mulai mencoba ikut menggerakan bibirnya. Namun, tiba-tiba dering ponsel membuat Kanaya terkejut. Gadis itu sege

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN