41. Vino, hentikan. Geli ...

1969 Kata

Bencana terus datang bertubi-tubi, kini Lania kembali dikejutkan saat membuka pintu kamarnya. Menyaksikan sosok Vino bersama dengan seseorang, keduanya tanpa busana dengan tubuh Vino yang penuh tanda merah seperti sebuah bekas kecupan. "Sayang, ini semua bisa aku jelaskan!" Wajah Vino pucat. Ia panik bukan main dengan apa yang terjadi, Lania menangkap basah dirinya. Tapi, tidak hanya itu, ayah mertuanya juga menyaksikan hal tersebut. Semua orang terpaku saling menatap bingung. Terutama Lania menantap nanar Vino dengan pandangan matanya yang penuh dengan kekecewaan. "Aku tidak menyangka kamu tega melakukan ini di rumah kita!" isak Lania seketika, seraya membanting pintu kamar tersebut. Vino buru-buru mengejar Lania dengan hanya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. "Lania, aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN