LANJUTAN 2

1710 Kata
 Sambil berjalan menuju lantai bawah, Krisna tidak sadar kalau Dia sebenarnya sedang di perhatikan oleh bayangan hitam, yang berada di balik jendela.   “ Wihhh, banyak sekali makanan nya pak.” Ujar Krisna.   “ Ia nih Mas, sudah jadi kebiasaan kalau ada penghuni baru ya di jamu lah Mas, ayo silahkan duduk, Mas harus makan banyak, biar besok kuat cari kerja nya.” Ujar pak Yaya sambil menyuruh Krisna duduk.   “ Ohh gitu Pak, terima kasih ya Pak, saya sudah di sambut dan di jamu seperti ini, mudah – mudahan nanti saya ada rezeki giliran saya yang menjamu Bapak.” Ujar Krisna. “ Amin Mas, mudah – mudahan di mudahkan semuanya ya Mas .” ujar Pak Yaya. Di sela – sela perbincangan mereka , terdengar suara jatuh dari atas kamar, mereka pun terkejut sontak menghentikan kegiatan makan malam mereka, tapi Pak Yaya malah melarang Krisna untuk mengecek kondisi di lantai dua.   “ Suara bising apa di atas ya Pak ?” Tanya Krisna keheranan. “ Sudah biarkan saja, paling juga tikus .” jawab pak Yaya. “ Tikus di kota kaya gitu ya Pak ?, berisiknya minta ampun .” ujar Krisna sambil bercanda dengan Pak Yaya. “ Bisa saja Mas ini, tikus mau di kota, mau di kampung sama saja Mas, sama – sama bikin jengkel.” Ujar pak Yaya. “ Ohhh gitu ya Pak, tapi itu barang – barang Bapak di atas ga akan hancur kalau di biarin aja Pak?” tanya Krisna , sedikit risau dengan kondisi di lantai dua yang cukup bising, seperti banyak barang berjatuhan. “ Udah Mas, lanjutin saja makan malam nya, biar Bapak saja yang cek ke atas.” Ujar pak Yaya. “ Ia pa, sayang juga ini makanan enak kalau di anggurin.” Ujar Krisna.   Setelah makan malam, pak Yaya naik ke atas dengan santai, seakan – akan kejadian seperti ini sudah biasa terjadi di rumah ini, Krisna pun menyimpan rasa curiga dengan pak Yaya, karena sikapnya yang sedikit aneh ketika kedatangan Krisna ke rumah itu.   Ketika pak Yaya menaiki tangga seketika pula suara gaduh itu perlahan hilang setiap tangga yang di naiki pak Yaya semakin tinggi, semakin hilang juga suara gaduh itu.   “ Mas, Bapak ke atas dulu ya, mau usir itu tikus.” Ujar pak Yaya setelah menghabiskan makanannya. “ Ohh ia Pak, saya juga kebetulan sudah beres makannya.” Jawab Krisna.   “ Sekalian saya beresin ya Pak.” Ujar Krisna.   “ Jangan Mas, biarkan saja , biar nanti sama Bapak di beresinya.” Ujar Pak Yaya sambil pergi ke lantai dua untuk melihat keadaan di atas. “ Ohh ia Pak terima kasih.” Jawab Krisna sambil menahan penasaran. Sesekali Krisna mencuri pandangan ke arah Pak Yaya, Krisna perlahan bangun dari kursi meja makannya, dan mengendap – endap mengikuti pak Yaya, tapi sebelum Krisna menuju anak tangga terakhir, tiba – tiba pak Yaya muncul hendak turun, dan betapa terkejutnya Krisna ketika berpapasan dengan pak Yaya. “ Mas , sudah ke atas lagi, mau istirahat ya Mas?” Tanya Pak Yaya.   “ Ehhh, Pak Yaya, sudah di lihat Pak, sepertinya tikusnya besar – besar ya Pak ?” Tanya Krisna dengan rasa gugup. “ Biasa Mas, di sini suka gitu kalau ada orang baru, mungkin tikusnya mau kenalan saja Mas.” Ujar Pak Yaya sambil bercanda dan menepuk bahu Krisna. “ Ohhh gtu pak, tolong bilang nanti ke tikusnya, kalau mau kenalan nanti saja, bilang saya sudah punya pacar.” Jawab Krisna membalas candaan Pak Yaya.   “ Mas Krisna ini bisa saja, ternyata suka humor juga ya Mas ?” Tanya Pak Yaya. “ Sesuai situasi dan kondisi saja Pak, masa kalau orang yang sedang marah, terus Saya malah bercanda, yang ada saya di tampar Pak.” Jawab Krisna membalas candaan Pak Yaya. “ Bagus lah, jadi Bapak juga tidak canggung kalau seperti itu, ya sudah silahkan Mas Krisna istirahat, Bapak juga mau istirahat.” ujar Pak Yaya.   “ Ia Pak , Saya masuk ke kamar dulu, selamat istirahat Pak.” Ujar Krisna. “ Ia Mas, selamat istirahat juga, jangan lupa baca do’a mau tidur, nanti ketindihan lagi .” Ujar Pak Yaya sambil tersenyum dan  turun ke lantai bawah lewat tangga. “ Siap, Pak laksanakan.” Jawab Krisna.   Krisna merasa kerasan tinggal di kosan itu, Pak Yaya sangat ramah , meskipun dalam hati Krisna merasa sedikit ada yang di sembunyikan oleh Pak Yaya tentang rumah ini. Sambil berjalan menuju kamar, Krisna melihat jam yang ada di tangannya, terlihat waktu baru jam 8 malam, tapi suasana sekitar rumah juga sudah sunyi sepi, tetangga juga sepertinya tidak terdengar, atau karena memang rumah ini paling ujung di antara rumah yang lain. Tapi kesunyian itu tiba - tiba terganggu oleh suara bising di sebelah kamar Krisna, betapa terkejutnya Krisna yang saat itu sedang berjalan dan hendak membuka pintu kamarnya, langkahnya terhenti, telinganya mulai perlahan lahan mendengarkan suara bising yang ada di sebelah kamarnya. Suara yang terdengar seperti suara kucing yang sedang mengasah cakar – cakar nya, suara itu terus menerus terdengar   “ Suara apa ya , di dengar – dengar seperti suara cakaran kucing, mungkin di dalam nya ada tikus.” Ujar Krisna di dalam hati.   Tiba - tiba terdengar suara gelas terjatuh dari bawah.   “ Suara apa lagi tuh.” Tanya Krisna sambil berlari melihat ke bawah dan menuju ke arah sumber jatuh.   Heran, itulah yang saat itu Krisna rasakan, betapa anehnya di dapur tidak ada barang yang terjatuh, bahkan pecahan kaca tidak ada satu pun yang tercecer, Krisna menyusur seluruh ruangan untuk melihat, tapi hasilnya tetap nihil. Krisna mulai semakin menaruh curiga, tapi Krisna lebih memilih diam dan membiarkan , Dia bergegas kembali menuju kamarnya, suara cakaran – cakaran itu pun masih tetap terdengar.   Krisna akhirnya memutuskan untuk berusaha acuh dengan kondisi yang ada, dia memilih fokus untuk esok hari, dan fokus interview untuk pekerjaan nya.   “ Aneh juga ini rumah, padahal pendengaran ku juga masih normal, dan Aku yakin tadi ada yang jatuh di bawah, ya sudah lah, yang penting Aku harus istirahat biar besok lancar interview .” ujar Krisna .   Krisna duduk di kasur, sesekali melihat jam yang ada di tangannya, waktu saat itu sudah cukup larut , krisna mulai berbaring dan mencoba menutup matanya, dan sekali lagi bayangan hitam itu muncul bahkan pada saat Krisna belum terlelap.   “ Apalagi ini ,” sambil duduk termenung. “ Kurasa ada yang ingin menggangguku, atau mungkin ?” Ujar Krisna mengingat bungkusan putih yang Ia sengaja tinggal kan di kampungnya.   Krisna merasa semua itu ada hubungannya dengan bungkusan putih yang sengaja ia tinggalkan di kamarnya, sebab hal – hal aneh semenjak bungkusan putih Ia terima , kejadian janggal terus Krisna rasakan.   Krisna berusaha menenangkan dirinya sendiri, Ia langsung membuka tas berisi pakaian yang belum sempat di rapihkan, dan sungguh tidak di sangka, ketika baju bagian tengah di angkat, sebuah bungkusan putih jatuh ke lantai, betapa terkejutnya Krisna melihat bungkusan putih yang jatuh iu.   “ Apa itu yang jatuh.” Sambil melihat ke arah lantai, “ Kenapa bungkusan ini ada di sini, padahal Aku yakin bungkusan ini Aku simpan di kamar dan Ku sembunyikan, tapi kenapa tiba – tiba ada di sini.” Ujar Krisna kebingungan.   “ Mungkin ibu yang memasukan benda ini.” Segera Krisna mengambil Hp , dan menelpon ibu nya.   “ Hallo Bu, Ibu sudah tidur ?” Tanya Krisna.   “ Krisna , gimana Kamu di sana , ada apa telpon larut malam kaya gini ?” Tanya BU Eni.   “ Krisna mau tanya BU, sebelum Krisna ke kota apa IBU masuk ke kamar Krisna Bu ?” Tanya Krisna.   “ Ibu kan sebelum kamu berangkat ke kota, Ibu sibuk jualan, jadi ga sempet beresin kamar Kamu .” ujar Bu Eni.   “ Ohh gtu ya Bu .” jawab Krisna.   “ Memangnya kenapa Kris ? ,ada barang yang ketinggalan ?” Ujar Bu Eni.    “ Ahh engga Bu, Krisna Cuma nanya aja, kalau Bapak masuk ga ke kamar Krisna ?” Ujar krisna.   “ Setau Ibu sih , Bapak itu kan kalau gak di pasar ya ke sawah, mana pernah mau masuk ke kamar mu, memangnya kenapa Kris, Ibu tanya sekali lagi .” ujar Bu Eni.   “ Ini Bu, di dalam tas Krisna tadi ada uang, siapa tau punya Ibu atau Bapak, makannya Krisna tanya ke Ibu .” Jawab Krisna menutupi kejadian yang Ia alami.   “ Kayanya itu uang Kamu yang lupa , kesimpen dalam baju, kirain Ibu ada apa, yang penting kamu jaga diri di sana, ingat pesan ibu, kamu harus jujur, jangan mudah terbawa pergaulan di sana, ingat ya!” Ujar Bu Eni.   “ Ia Bu pasti Krisna ingat pesan Ibu, ya sudah Bu, Krisna mau istirahat, Ibu dan Bapak sehat ya di sana.” Ujar Krisna sambil menutup telpon nya.   Sambil berdiri Krisna diam sejenak, dan menghela nafas, sesekali Ia melihat ke bungkusan putih itu, di simpannya semua pakaian di lemari, secara perlahan Krisna mendekati bungkusan itu tangannya bergetar memegang benda berwarna putih, sambil menatap benda itu Krisna duduk, dan rasa penasaran Krisna akhirnya pecah untuk tahu isi dari bungkusan itu.   Krisna sangat yakin, benda itu sudah Dia sembunyikan di kamar dan sangat yakin kalau benda itu tidak di bawa, perlahan Krisna membuka ikatan – ikatan kecil benda itu, satu persatu benang berwarna putih ia buka, mulai terlihat isi dari bungkusan itu, dan ternyata bungkusan itu hanya berisi kertas dengan tulisan – tulisan yang ia sendiri tidak paham.   Krisna semakin penasaran dengan maksud tulisan dari kertas itu, Krisna cari di internet pun tidak ada artikel yang berkaitan dengan bahasa dan penulisan itu, waktu semakin larut, lelah Krisna pun semakin memuncak, di simpannya bungkusan itu di bawah kasur, dengan tujuan agar tidak hilang, hingga akhirnya Krisna terlelap.   “ Lebih baik Aku tidur, nanti saja Aku cari tahu tentang maksud dan arti dari benda aneh ini,” sambil melihat jam tangan dan tepat waktu itu jam 12 malam.   “ Sudah tengah malam lagi, mudah – mudahan bayangan itu tidak muncul , sebaiknya Aku berdoa dulu .” Ujar Krisna dengan penuh harapan tidak ada gangguan lagi.   Hari itu menjadi hari yang sangat berat yang di lalui Krisna, berbagai kejadian aneh yang sebelumnya tidak pernah Dia alami bertubi – tubi Krisna rasakan, sedikit terguncang itu sudah pasti, tapi Krisna dengan rasa penasaran dan sifat konyol nya membuat hal aneh itu di anggap sebagai bumbu perjalanan kehidupannya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN